Beranda / Gaya Hidup / Pulau-Pulau Unik: Ketika Hewan Menjadi Penguasa

Pulau-Pulau Unik: Ketika Hewan Menjadi Penguasa

Minggu, 30 Juni 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi populasi hewannya yang mendominasi. Foto: @macrovector


DIALEKSIS.COM | Dunia - Di berbagai belahan dunia, terdapat pulau-pulau kecil yang menarik perhatian bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena populasi hewannya yang mendominasi. Fenomena ini menciptakan destinasi unik yang memikat para wisatawan dan peneliti.

Jepang, negeri sakura, memiliki beberapa "pulau kucing" atau Nekojima. Salah satunya adalah Aoshima, sebuah pulau kecil dengan hanya 15 penduduk manusia namun dihuni oleh lebih dari 100 kucing. Rasio kucing terhadap manusia di sini mencapai delapan banding satu, menciptakan surga bagi para pecinta kucing.

Di Indonesia, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur menjadi rumah bagi kadal purba yang dilindungi, komodo (Varanus komodoensis). Kawasan ini terdiri dari tiga pulau utama: Komodo, Rinca, dan Padar, dengan komodo mendiami dua pulau pertama.

Masih di Jepang, Okunoshima atau "Pulau Kelinci" menjadi habitat ratusan kelinci yang ramah. Asal-usul kelinci di pulau ini masih menjadi misteri, namun kehadiran mereka telah menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata yang populer.

Di lepas pantai Liberia, terdapat sebuah pulau yang dijuluki "Pulau Monyet". Pulau ini sebenarnya dihuni oleh simpanse yang dilepaskan dari fasilitas penelitian medis yang tutup pada tahun 2005.

Bahama memiliki "Pantai Babi" di Big Major Cay, di mana sekitar 20 ekor babi berenang-renang di perairan jernih, menyambut perahu wisatawan yang lewat. Asal-usul babi di pulau ini masih menjadi teka-teki.

Terakhir, ada Ilha da Queimada Grande di Brasil, yang dikenal sebagai "Pulau Ular". Pulau ini dihuni oleh ribuan ular beracun, termasuk spesies langka Golden Lancehead Pit Viper yang sangat mematikan.

Pulau-pulau unik ini menunjukkan keragaman ekosistem di dunia dan bagaimana hewan dapat mendominasi suatu wilayah, menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang berani.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda