DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah situasi bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, keterbatasan pasokan listrik dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendala utama dalam pemulihan berbagai layanan publik, termasuk jaringan telekomunikasi.
Namun, di tengah kondisi darurat tersebut, jaringan internet Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) menjadi salah satu penopang penting bagi masyarakat, khususnya mahasiswa Aceh yang harus tetap menjalani aktivitas perkuliahan.
Rina Fitria, mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, mengaku jaringan internet Indosat sangat membantunya mengikuti perkuliahan daring di tengah situasi bencana.
Ketika aliran listrik kerap padam dan akses komunikasi terbatas, koneksi internet yang relatif stabil menjadi penyelamat agar proses belajar tidak terhenti.
“Di kondisi seperti ini, internet benar-benar jadi kebutuhan utama. Kuliah tetap jalan, tugas harus dikumpulkan, dan komunikasi dengan dosen tidak bisa ditunda. Alhamdulillah jaringan Indosat masih bisa diandalkan,” ujar Rina kepada media dialeksis.com, Selasa, 16 Desember 2025.
Menurutnya, banyak mahasiswa Aceh berada dalam situasi sulit pascabencana. Mereka menghadapi keterbatasan daya listrik dan akses BBM untuk mengisi daya perangkat. Dalam kondisi tersebut, koneksi internet yang tetap tersedia membantu mahasiswa tetap produktif dan terhubung dengan dunia kampus.
Menurutnya, keberlangsungan jaringan internet bukan sekadar soal komunikasi, tetapi juga menyangkut masa depan pendidikan.
Ia berharap pemulihan jaringan di Aceh dapat terus dipercepat agar seluruh mahasiswa dapat kembali belajar dengan lebih nyaman.
“Bencana memang tidak bisa dihindari, tapi kalau internet tetap ada, setidaknya kami masih bisa belajar dan berusaha bangkit,” ujarnya.
Indosat Ooredoo Hutchison sendiri terus menghadirkan berbagai produk dan layanan telekomunikasi, mulai dari kartu perdana IM3 dan Tri dengan beragam paket data seperti Freedom Internet, Freedom Combo, Freedom U, dan Yellow, hingga layanan eSIM, roaming internasional, serta solusi bisnis seperti connectivity, cloud, dan IoT.
Layanan tersebut juga didukung oleh penjualan pulsa dan voucher data melalui aplikasi myIM3 dan berbagai platform e-commerce.
Semnetara itu, EVP-Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, Agus Sulistio dalam keterangan kepada media dialeksis.com mengatakan bahwa Indosat Ooredoo Hutchison mencatat bahwa keterbatasan pasokan listrik dan kelangkaan BBM menjadi tantangan terbesar dalam pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah Sumatra. Meski demikian, perusahaan terus mengerahkan tim teknis untuk mempercepat normalisasi layanan.
Pada fase awal pemulihan, progres teknis jaringan Indosat telah mencapai 99 persen di Sumatra Barat, 96 persen di Sumatra Utara, dan sekitar 40 persen di Aceh.
Dua minggu pascabencana, kondisi jaringan semakin membaik, dengan tingkat pemulihan mencapai 98 persen di Sumatra Barat, 94 persen di Sumatra Utara, dan 50 persen di Aceh.
Tim teknis Indosat terus bekerja melakukan perbaikan jalur transport telekomunikasi serta mengoperasikan sumber daya portable di berbagai titik terdampak. Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan dasar, seperti telepon, pesan singkat, dan layanan data terbatas tetap dapat digunakan masyarakat.
Selain pemulihan teknis, Indosat juga memberikan dukungan langsung kepada pelanggan terdampak bencana. Bentuk dukungan tersebut meliputi paket khusus berupa kuota data, layanan telepon dan SMS, serta penundaan tagihan bagi pelanggan tertentu.
Kondisi darurat ini juga mendorong Indosat untuk bergerak cepat memberikan bantuan kemanusiaan, khususnya bagi para pengungsi. Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan pangan, perlengkapan kebersihan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Menurut Agus, akses komunikasi sangat penting bagi para penyintas, terutama untuk keperluan darurat, mencari informasi, dan berkoordinasi dalam proses pemulihan. Dengan dukungan kartu perdana dan jaringan telekomunikasi yang terus dipulihkan, masyarakat diharapkan dapat melewati masa krisis dengan lebih baik.
Di situasi darurat seperti ini, memastikan masyarakat tetap terhubung adalah prioritas kami. Selain bantuan logistik, kami juga menyediakan kartu perdana IM3 dan Tri agar kebutuhan komunikasi masyarakat tetap terjaga,” tutupnya.