Hikmah Isra Miraj
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM - Isra dan Mi'raj adalah peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Islam, sehingga ada banyak makna dan hikmah Isra Mi'raj yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalam kisahnya, Isra dan Mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad bertemu Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dilanjut lagi ke Sidratul Muntaha (langit ke tujuh).
Perjalanan luar biasa yang berlangsung singkat dalam semalam itu bukanlah rekayasa, melainkan nyata adanya sebagai bukti kekuasaan milik Allah.
Bahkan, dalam Al-Quran juga telah diterangkan kisah perjalanan Isra melalui QS Al Isra: 1. Sedangkan perjalanan Mi'raj, ada pada QS An-Najm: 1-18. Lantas, apa saja yang perlu dimaknai serta diambil hikmahnya dari perjalanan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW? Berikut penjelasannya.
1. Bukti Allah Menyayangi Hambanya
Terjadinya Isra dan Mi'raj berlangsung pada tahun kesedihan bagi Rasullulah, yaitu ketika dirinya baru saja ditinggal oleh orang terdekatnya. Saat itu juga, Allah mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad melakukan perjalanan mulia nya sebagai bentuk penghiburan dari Allah.
Pertama dimulai dari Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian diangkat ke Sidratul Muntaha menggendarai Buraq dengan kecepatan tidak tertandingi.
"Ketika Nabi berada pada ujian yang luar biasa, Allah memberikan kepadanya peristiwa yang menunjukkan orang yang beriman sangat disayangi oleh Allah," kata pendiri pondok pesantren Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi kepada CNN Indonesia.
2. Keimanan Meningkat Setelah Cobaan
Cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad sebelum Isra dan Mi'raj merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan, yaitu dengan kepergian orang terdekatnya.
Allah pun menjanjikan umatnya yang dapat melewati cobaan dengan baik serta berpegang teguh pada syariat Islam, maka dirinya akan memperoleh nikmat besar dari Allah SWT.
"Siapa yang berhasil melewati ujian kehidupan, Allah akan membuat peringkat imannya semakin kuat. Kualitas keimanan akan naik serta mendapatkan ketentraman dan karunia dari Allah," tutur Wahyul.
Dengan begitu dapat disimpulkan, bahwa cobaan sebesar apapun yang diberikan Allah kepada umatnya merupakan tanda cinta untuk mendongkrak kadar keimanan.
3. Memperbaiki Kualitas Salat
Dalam perjalanan Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW juga menerima perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun setelah diberi keringanan jadilah lima waktu sehari.
Ada makna dan hikmah Isra Mi'raj dari perintah salat ini, yaitu mengajak umatnya untuk memperbaiki kualitas salat sekaligus menjadi bakal memperbaiki hubungan dengan Allah.
"Salat lima waktu untuk menyambungkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Akan sangat rugi apabila meninggalkannya. Karena salat lima waktu bukan beban, melainkan karunia," ucap Wahyul.
4. Terjadi di Malam Hari
Peristiwa perjalanan Isra Mi'raj terjadi di malam hari seperti dalam arti QS Al Isra: 1. Alasan yang membuat Allah memilih perjalanan malam itu, karena semua orang sedang terlelap.
Perjalanan malam merupakan waktu sangat sepi dan di sinilah perlu dimaknai, bahwa Allah sangat ingin melihat hambanya yang benar-benar beriman. Malam hari juga disebut sebagai waktu paling mustajab untuk berdoa serta mendekatkan diri kepada Allah dibandingkan dengan waktu lainnya.
5. Mempercayai Kekuasaan Allah
Isra dan Mi'raj mengajarkan bahwa Allah Maha Kuasa, karena perjalanan Nabi Muhammad tersebut seolah tak masuk akal apabila dilakukan hanya satu malam.
Menurut penuturan KH Wahyul kepada CNN Indonesia, untuk mempercayai kuasanya memang memerlukan kacamata keimanan. Selain itu, kejadian dahsyat tersebut mempunyai makna dan hikmah Isra Mi'raj, bahwa mukjizat itu nyata dan hanya milik Allah semata.[CNN Indonesia]