Beranda / Gaya Hidup / Gunung Kemiri: Menantang Pendakian di Taman Nasional Leuser

Gunung Kemiri: Menantang Pendakian di Taman Nasional Leuser

Selasa, 11 Juni 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gunung Kemiri di jajaran pegunungan Taman Nasional Leuser. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Aceh - Gunung Kemiri merupakan salah satu puncak tertinggi di jajaran pegunungan Taman Nasional Leuser. Gunung dengan ketinggian 3.315 mdpl ini berlokasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sepanjang 90 km, jalan di kaki gunung yang juga disebut Gunung Kemili melewati lembah lebar. Kedua sisinya dilindungi barisan pegunungan tinggi menjulang hingga 3.000 mdpl.

Barisan di sebelah kiri merupakan bagian dari Taman Nasional Leuser yang di dalamnya terdapat Gunung Kemiri dan Gunung Leuser. Lembah subur terbuka lebar sebagian besar datar dan ditutupi perkebunan padi serta ladang jagung. Berikut enam fakta menarik seputar pendakian Gunung Kemiri yang dirangkum dari berbagai sumber:

Titik Awal Pendakian di Desa Ketambe

Dibutuhkan waktu kurang lebih 10 jam untuk menempuh jarak 270 km menuju Desa Ketambe dari Medan. Sepanjang perjalanan, pemandangan yang disuguhkan adalah lembah subur nan lapang. Setelah memasuki lembah sejauh 25 km, pendaki akan melewati Desa Karo yang merupakan pintu gerbang Provinsi Aceh dengan pos pemeriksaan. Akhirnya, pendaki akan tiba di Ketambe, tempat guest house dan pemandu lokal berada.

Izin Mendaki

Ditemani pemandu lokal, pendaki akan diarahkan ke Gumpang yang berjarak 90 menit dari guest house. Setibanya di sana, pendaki perlu mendapatkan izin memasuki taman nasional dan mendaki Gunung Kemiri di Kantor Militer setempat. Izin relatif mudah didapatkan dengan menunjukkan KTP atau paspor bagi warga asing.

Orangutan di Lokasi Kemah

Dua kilometer pertama jalur datar dari Gumpang, pendaki akan melewati persawahan dan ladang jagung hingga bertemu jembatan gantung yang melintasi Sungai Simpang Kiri. Setelah melintasinya, jalur berangsur-angsur menanjak melewati perkebunan-perkebunan baru dengan pohon raksasa yang ditebang. Perkemahan pertama berada di ketinggian 1.271 mdpl, dicapai setelah dua setengah jam berjalan. Lokasi ini dikelilingi pepohonan hutan hujan tempat tinggal orangutan.

Terdapat Air Terjun

Mulai dari sini, jalur sudah tidak jelas dan dipisahkan pohon-pohon tumbang hingga pendaki mungkin perlu memutar lewat semak runcing. Setelah dua jam, pendaki akan mencapai kamp 2 di ketinggian 1.736 mdpl dengan ruang untuk dua tenda. Bonus untuk bermalam di sini adalah keberadaan air terjun menakjubkan hanya 150 meter dari kamp. Berhati-hati saat mandi di aliran sungai pegunungan yang jernih dan segar ini karena jalurnya curam dan licin.

Jalur Menantang

Tidak diragukan, wilayah antara kamp 2 dan 3 adalah bagian perjalanan paling sulit. Namun, setelah 45 menit berjalan, sebuah pembukaan di hutan menawarkan pemandangan spektakuler pegunungan sekitar. Jalur semakin curam, melewati akar besar, semak berduri, hingga jalur yang sangat licin akibat hujan lebat setiap hari. Setelah satu setengah jam, titik istirahat paling dinanti akhirnya tergapai dengan ruang untuk empat atau lima tenda dan pemandangan menakjubkan.

Pendakian Menuju Puncak

Dari kamp terakhir, pendaki dapat mencapai puncak dalam waktu empat jam tambahan. Dua ratus meter pertama melewati lahan lebat dan agak datar, tempat jejak harimau sering terlihat. Satu jam kemudian, puncak gunung berikutnya tercapai, dan dari sini, perjalanan sangat menyenangkan karena setiap punggung bukit menawarkan pemandangan pegunungan tak berujung yang baru dan lebih menarik.

Satu jam kemudian, pendaki akan mencapai kamp terakhir di ketinggian 3.173 mdpl dengan ruang untuk enam hingga delapan tenda. Pada jalur turun yang rutenya sama, pendaki hampir pasti harus menghabiskan satu malam berkemah. Kamp 3 adalah tempat yang bagus untuk makan siang, dan kecuali ada kelompok besar, Kamp 2 mungkin adalah tempat terbaik untuk mendirikan tenda malam terakhir di lereng Kemiri.

Dari Kamp 2, dibutuhkan perjuangan menuruni bukit selama empat jam untuk kembali ke Gumpang. Pendaki kemudian dapat menggunakan kendaraan untuk kembali ke Medan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI