Berikut Tata Cara dan Niat Puasa Qadha
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. [Foto: iStockphoto/sguler]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Puasa Qadha pengganti puasa Ramadan biasanya dilakukan pada hari-hari biasa dengan jumlah menyesuaikan banyaknya hari yang ditinggalkan.
Merujuk NU Online, puasa qadha ini wajib ditunaikan sampai tuntas sebelum memasuki bulan Ramadan berikutnya. Jika 'utang' puasa tersebut ditunda-tunda secara sengaja maka hal ini hukumnya haram dan termasuk berdosa.
Terkecuali jika adanya udzur yang menghalangi seperti sakit berat, meninggal sebelum qadha tuntas, maka tidaklah dosa. Namun sebagai gantinya, diwajibkan membayar fidyah karena tetap termasuk utang.
Dilansir dari CNNIndonesia, adapun ketentuan wajib membayar fidyah ini sudah ada dalam sabda Rasul SAW yang berbunyi seperti berikut:
…َن …َاتَ وَعَلَي’هِ صِيُا…’ أُط’عِ…َ عَن’هُ …َكَانَ يَو’…ٍ …ِس’كِي’نٌ
"Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka dapat digantikan dengan memberi makan kepada seorang miskin pada tiap hari yang ditinggalkannya." (HR Tirmidzi, dari Ibnu Umar).
Fidyah tersebut nantinya memberi makan sebesar 0,6 kg bahan pokok makanan kepada orang miskin, sesuai jumlah puasa yang sebelumnya ditinggalkan.
Puasa Qadha Ramadan masih sama seperti puasa pada umumnya, puasa qadha juga memiliki niat tersendiri untuk dilafalkan sebelum puasa. Berikut Niat Puasa Qadha Ramadan atau bacaannya:
نَوَي’تُ صَو’…َ غَدٍ عَن’ قَضَاءِ فَر’ضِ شَه’رِ رَ…َضَانَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma ghadin 'an qadha'i fardhi syahri ramadhana lillahi ta'ala".
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT. Niat tersebut sebaiknya dibacakan pada malam hari setelah salat Isha atau sebelum memasuki waktu puasa qadha.
Tata Cara Puasa Qadha
Berdasarkan sabda Rasul SAW, puasa qadha pengganti puasa Ramadan tidak harus ditunaikan berurutan sekaligus seperti saat meninggalkannya dan boleh terpisah hari.
قَضَاءُ رَ…َضَانَ إن’ شَاءَ فَر‘َقَ وَإن’ شَاءَ تَابَعَ
"Qadha puasa Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan." (HR.Daruquthni, dari Ibnu Umar).
Meski boleh terpisah hari, sebaiknya puasa qadha tidak dilaksanakan pada hari-hari besar Islam karena hukumnya dilarang.
Berikut tata caranya:
- Menyiapkan hari untuk puasa di luar hari besar agama Islam.
- Pastikan kondisi tubuh sehat.
- Membaca niat puasa qadha Ramadan di malam hari.
- Melaksanakan sahur.
- Menunaikan salat wajib lima waktu.
- Menjalani puasa seperti pada umumnya dan menghindari segala hal yang berisiko membatalkan puasa.
- Menuntaskan puasa hingga waktu magrib.
(CNN Ind)