Aroma Ramadan, Makanan Khas Aceh di Meja Makan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
Makanan khas Aceh. Foto: kolase dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Aceh - Bulan suci Ramadan telah tiba dalam hitungan 2 hari lagi, berdasarkan kalender Islam Hijriah 2024 yang dirilis Kemenag RI, awal puasa Ramadhan akan dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024.
Hal menarik setiap jelang bulan Ramadan di Aceh adalah aroma khas masakan tradisional mulai memenuhi udara. Di tengah semangat berpuasa, masyarakat Aceh tidak hanya menikmati hidangan lezat untuk berbuka, tetapi juga menghadirkan ragam makanan khas Aceh di meja sahur mereka.
Menurut hasil penelusuran Tim Dialeksis.com, makanan khas Aceh menjadi primadona di bulan puasa ini, dengan hidangan-hidangan yang kaya akan rasa dan aroma khas Nusantara.
1. Mie Aceh: Tak lengkap rasanya bulan Ramadan tanpa hidangan mie Aceh yang legendaris. Mie berpadu dengan kuah kari khas Aceh, disajikan dengan potongan daging sapi, ayam, atau seafood. Rasa rempah yang kuat dan tekstur mie yang kenyal membuatnya menjadi favorit di meja sahur.
2. Gulee: Hidangan kari yang kaya rempah ini merupakan salah satu hidangan wajib di bulan puasa. Gulee dibuat dari daging sapi, kambing, atau ikan yang dimasak dalam kuah kental beraroma rempah-rempah. Disajikan dengan nasi panas, gulee menjadi pilihan yang sangat menggugah selera.
3. Nasi Kebuli: Hidangan nasi yang disajikan dengan rempah-rempah, kismis, dan potongan daging kambing ini juga menjadi favorit di bulan Ramadan. Aroma harum dari nasi kebuli yang dipadu dengan cita rasa khas Aceh membuatnya sangat diminati untuk santapan sahur.
4. Lambuk Aceh: Seperti halnya bubur lambuk di daerah lain, lambuk Aceh memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan rempah. Dibuat dari beras, daging, dan rempah-rempah pilihan, lambuk Aceh menjadi hidangan yang menyegarkan dan mengenyangkan di tengah-tengah ibadah puasa.
5. Kue Bugis: Tidak hanya hidangan berat, masyarakat Aceh juga menyukai camilan tradisional seperti kue bugis. Kue ini terbuat dari bahan dasar tepung beras dan kelapa parut, kemudian dibentuk bulat dan digoreng. Rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah membuatnya cocok sebagai teman minum saat sahur.
Dengan beragam hidangan khas Aceh yang lezat dan menggugah selera, bulan Ramadan di Aceh tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga kesempatan untuk menikmati kekayaan kuliner tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. Semangat berpuasa dan kehangatan keluarga semakin terasa di meja makan yang dipenuhi oleh hidangan-hidangan khas Aceh yang nikmat dan berkah.