kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Agar Doa Cepat Dikabulkan, Lakukan 7 Rahasia Ini

Agar Doa Cepat Dikabulkan, Lakukan 7 Rahasia Ini

Minggu, 23 Januari 2022 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Berdoa. (foto:ist/dok)


DIALEKSIS.COM | Agama - "Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir: 60).

Selain memperhatikan adab berdoa, penting pula mengetahui tujuh rahasia saat berdoa yang sudah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini. Yuk, ketahui bersama!

1. Mengulang doa sebanyak 3 kali

Baginda Nabi SAW mengajarkan kepada kita tentang berbagai bacaan doa dalam aktivitas sehari-hari. Dari bangun tidur, kita mulai hari dengan berdoa, begitu pun saat ingin memejamkan mata kembali, kita akhiri dengan berdoa.

Rasullullah juga sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengulang-ulang doa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT sebanyak tiga kali.

“Dari ‘Amr bin Maimun dari Abdillah: Bahwasannya Nabi SAW berdoa (mengulang-ulang) sebanyak tiga kali, dan beristighfar (dengan mengulang-ulang) sebanyak tiga kali.” (HR. Baihaqi).

2. Berdoa di waktu mustajab

Barangkali, sudah jadi rahasia umum berdoa di waktu mustajab dapat mempermudah pengabulan doa. Adapun waktu mulia tersebut seperti pada saat sepertiga malam, ketika hari Jumat, pada bulan Ramadan, berdoa saat selesai salat lima waktu, dan berdoa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah).

“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni.' " (HR. Muslim).

Selain mencari waktu mustajab saat berdoa, seorang muslim juga dapat memanfaatkan keadaan agar doa dapat lekas dikabulkan antara lain, pada saat azan dan iqamah, ketika sujud, saat menjelang berbuka puasa, berdoa tatkala turun hujan, dan ketika perang.

3. Tetap istikamah mengerjakan banyak amal saleh

Sepatutnya seorang hamba yang sedang berdoa melakukannya dengan penuh semangat, banyak bersedekah, membantu orang lain, memperbanyak amalan ibadah, dan menyantap makanan atau minuman yang halal.

Bagaimana mungkin Allah SWT mengabulkan doa seorang hamba, sementara makanan, minuman, hingga pakaiannya itu didapatkan dari cara yang haram? Berdoa yang jauh dari tuntunan syariat bukanlah bentuk penghambaan yang bermoral dan beradab. Justru, akan menjauhkan kita sehingga tidak bisa lagi mengutuk pintu rahmat Allah.

Tetaplah senantiasa istikamah berdoa dalam segala hal, baik itu dalam keadaan susah maupun senang. Sebab, di antara rahasia doa yang cepat terkabul adalah pada saat keadaan sedang terjepit.

4. Tidak berdoa untuk kehancuran orang lain

Tidaklah pantas jika kita mendoakan kehancuran untuk orang lain. Sebagaimana dalam surat Al-Isra ayat 11, Allah SWT berfirman,

"Dan Manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa."

Penting pula, saat berdoa, kita tidak hanya meminta kesenangan saja. Mulai dari sekarang, mintalah kepada-Nya sesuatu yang masih terkait dengan ibadah, keimanan, keselamatan, keberkahan, rahmat, hidayah-Nya.

Jika kita terlalu menginginkan kesenangan saja, maka dapat berpotensi menjauhkan diri dari Allah SWT dan sulit menyucikan hati dari segala dosa. Lain hal, apabila rahmat-Nya telah diberikan kepada kita, niscaya segala apa pun itu akan menjadi mudah dan membawa berkah dalam menjalani kehidupan yang fana ini.

5. Bersungguh-sungguh meminta bantuan kepada Allah

Hendaknya seorang hamba meminta segala kebutuhan dengan memelas, meratap, penuh kelemahan, mengungkapkan segala kesulitan, penderitaan, dan kesengsaraan tanpa rasa sungkan. Lebih dari itu, seorang hamba juga menyadari tidak ada kemampuan yang bisa dilakukan, kecuali atas pertolongan dari Allah SWT. Hal ini seperti dicontohkan oleh Nabi Ayub AS,

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Jangan pernah ragu apalagi malu, ungkapkanlah segala kebutuhan dan curahkan segala rasa di dalam hati yang mengganggu dengan meratap dan mengemis kepada Allah. Sebab begitulah seharusnya, perilaku hamba dalam mengadukan segala urusannya kepada Sang Maha Bijaksana, Maha Kaya, Maha Kuasa, dan Maha Mengetahui.

6. Bertobat dan menyesali segala kesalahan

Tiada seorang manusia yang luput dari suatu kesalahan. Sebaik-baik manusia adalah dia yang senantiasa memohon ampun kepada Allah dan menyesali semua kesalahan yang pernah dilakukan.

Kesadaran dan pengakuan atas dosa-dosa kita dapat membuahkan rasa keprihatinan dan penyesalan mendalam, sehingga membuka mata hati kita untuk dapat melihat dan merasakan betapa besar kemuliaan dan kekuasaan Allah.

Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah dengan memperbanyak bertaubat dan mengucapkan istigfar. Bacaan istigfar yang paling utama diamalkan yaitu sayyidul istighfar,

اَللَ‘هُ…َ‘ أَن’تَ رَبِ‘ي’ لاَ إِلَـهَ إِلاَ‘ أَن’تَ، خَلَق’تَنِي’ وَأَنَا عَب’دُكَ، وَأَنَا عَلَى عَه’دِكَ وَوَع’دِكَ …َا اس’تَطَع’تُ، أَعُو’ذُ بِكَ …ِن’ شَرِ‘ …َا صَنَع’تُ، أَبُو’ءُ لَكَ بِنِع’…َتِكَ عَلَيَ‘، وَأَبُو’ءُ بِذَن’بِي’ فَاغ’فِر’ لِي’ فَإِنَ‘هُ لاَ يَغ’فِرُ الذُ‘نُو’بَ إِلاَ‘ أَن’تَ

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau).” (HR. Bukhari, no. 6306).

Adapun kandungan dalam bacaan ini adalah untuk menyadarkan betapa kerdilnya kita sebagai manusia. Sementara itu dijelaskan pula betapa besar kasih sayang dan luas ampunan-Nya terhadap kita. Apabila, kita rajin membaca sayiddul istigfar disertai dengan motivasi iman dan harapan akan rahmat-Nya, maka surga adalah jaminan kelak di akhirat nanti.

7. Ikhlas

Niat saja tidak cukup, hadirkanlah selalu rasa ikhlas ketika beribadah termasuk pada saat ingin memohon pertolongan kepada Allah SWT. Tanpa adanya keikhlasan, doa pun akan jauh dari tuntunan.

“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).” (QS. Al-Ghafir: 14). 

Berdoalah kepada Allah disertai dengan penuh ketulusan dan keyakinan. Percayalah bahwa Allah senantiasa akan mengabulkan doa-doa kita. Sembari menunggu, imbangi dengan bekerja atau mencari segala anugerah yang tersebar luas di hamparan Bumi ini. Niscaya, doa itu akan tiba tepat pada waktunya. Insya Allah [idntimes.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda