Telusuri Kemegahan Gedung Landmark BSI Aceh dengan Beragam Fasilitas Unggulan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
DIALEKSIS.COM | Feature - Decak kagum melanda masyarakat Aceh ketika mereka memandang megahnya sebuah bangunan yang menjulang di Jalan Daud Beureueh, yang kini dikenal sebagai Landmark BSI Aceh. Sejak dibuka pada tanggal 18 Maret 2024, bangunan ini telah menjadi simbol kebanggaan bagi warga Aceh, mengukuhkan posisinya sebagai kantor cabang pembantu terbesar di wilayah ini.
Ketertarikan yang mendalam terhadap Landmark BSI Aceh memicu kunjungan eksploratif dari tim Dialeksis, yang dipimpin oleh Owner Aryos Nivada dan Direktur Utama Ratnalia Indriasari. Mereka ingin secara langsung merasakan dan memahami esensi dari bangunan ini, termasuk fasilitas dan layanan yang ditawarkannya.
Saat melangkah masuk ke dalam bangunan, tim Dialeksis disambut oleh seorang satpam bernama Rulli, yang dengan ramah bertanya apakah mereka ingin menggunakan layanan atau sekadar bertransit. Setelah tujuan mereka dijelaskan, Rulli dengan sopan mengarahkan mereka untuk memarkirkan mobil, bahkan membantu mereka untuk menemukan tempat parkir yang sesuai.
Pemandangan pertama yang memukau adalah meja resepsionis berbentuk perahu, yang ternyata memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan sejarah maritim Aceh serta semangat ketahanan dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan.
Semakin dalam masuk ke bangunan, pengunjung akan terpesona oleh desain ruangan yang futuristik namun tetap memancarkan nuansa lokal Aceh melalui ukiran-ukiran tradisional.
Ketika mereka diperkenalkan kepada Dedi, seorang staf yang siap membantu, pertanyaan tentang kebutuhan mereka untuk layanan apa segera dijawab dengan mengarahkan mereka ke customer service (CS) yang bernama Fadila, sesuai dengan nomor antrian yang telah diberikan.
Pengalaman bersama Fadila sebagai CS sangatlah profesional, dengan kecepatan pelayanan, kemampuan komunikasi yang baik, dan keramahan yang dirasakan oleh seluruh tim Dialeksis. Setelah selesai dengan layanan CS, mereka tak disangka-sangka bertemu dengan Kepala Manajemen Stakeholder & Hubungan Media BSI Aceh, Dian Budi Wijaksono, yang secara tak terduga menemui mereka.
Dian dengan antusias menjelaskan seluruh fasilitas yang ada di setiap lantai gedung Landmark BSI Aceh. Mulai dari lantai 1 yang menyediakan layanan bagi nasabah umum, lantai 2 untuk nasabah prioritas, hingga lantai 3 yang dilengkapi dengan masjid berkapasitas besar untuk para nasabah dan staf.
Lanjut ke lantai 4, pengunjung dapat menemukan jalur jogging, food court, dan ruang teater, sementara lantai 5 hingga 7 diperuntukkan bagi ruang operasional dan pimpinan. Di lantai 8 terdapat ballroom yang mampu menampung banyak orang, menambah kemewahan bangunan ini.
Dalam pembahasan mengenai bahan bangunan, Dian menjelaskan bahwa granit dan marmer yang digunakan di gedung ini berasal langsung dari Eropa dan China, menunjukkan komitmen terhadap kualitas dan keindahan.
Tempat parkir yang disediakan di Landmark BSI Aceh terletak di basement B1 dan B2, dengan kapasitas yang luas untuk mobil, sepeda motor, dan sepeda. Namun, yang membuat tim Dialeksis semakin menghargai adalah kebijakan untuk menghentikan semua aktivitas 10 menit sebelum azan berkumandang, sebagai ajakan untuk bersama-sama melaksanakan shalat berjamaah.
Konsep bangunan ramah lingkungan juga menjadi sorotan utama. Dengan menggunakan kaca ramah lingkungan, panel surya, dan menyediakan mobil listrik, BSI Aceh menegaskan komitmennya dalam menjaga harmoni dengan alam.
Tidak hanya itu, Dian juga menekankan komitmen BSI Aceh terhadap kesetaraan gender dan hak-hak disabilitas, dengan menyediakan fasilitas dan kesempatan yang sama bagi semua. Hal ini menunjukkan bahwa Landmark BSI Aceh bukan hanya sekadar bangunan megah, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan inklusi sosial bagi Aceh.
Dengan semua fasilitas dan kebijakan progresifnya, Landmark BSI Aceh tidak hanya menarik bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi magnet bagi investor, yang pada akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kepercayaan pada Aceh sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.