Beranda / Feature / Tantangan Presiden Dalam Memberantas Polisi Korup

Tantangan Presiden Dalam Memberantas Polisi Korup

Selasa, 04 Februari 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Chanel youtube Iam Irham. Foto: tangkapan layar Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Feature - Bagaikan air yang mengalir mencari muara, ada sebuah tayangan you tube yang kini viral. Mengisahkan bagaimana presiden berupaya membersihkan aparat penegak hukum yang korup. Tantanganya berat, ada peparangan. 

Perlawanan yang luar biasa bahkan membentuk komunitas untuk menjatuhkan presiden dari kursinya. Tayangan you tube yang diunggah Iam Irham pada 2 Februari 2025 ini, hingga Selasa pagi (04/02/2025) sudah tertara angka 496.872 penayangan. Sementara yang subscribe mencapai 44, 4 ribu lebih dan komentar mencapai dari 1.100.

Judulnya juga menyentak, puluhan jenderal polisi gemetar ketakutan di depan Prabowo yang sedang marah?!! Narasi yang dibangun dalam yuotube ini mengalir. Namun ada catatan khusus dalam, walau kisah ini diadaptasi dari kisah nyata, namun ceritanya belum tentu kebenaranya. Jika ada kesamaan nama tokoh semuanya murni kebetulan.

Karena semua tokoh dan karakter dari cerita ini sudah kami samarkan, demikian catatan pembuat youtube yang kini viral. Komentar para netizen yang angkanya lebih dari 1000 komentar juga sangat menarik, intinya menaruh harapan pada perbaikan negeri ini dari aparat penegak hukum yang korup.

Tujuan dari kisah ini memberikan pesan moral, bukan menyudut lembaga, agama atau individu terntu. Ada pesan positif yang disampaikan dalam cerita ini.

Kisahnya diawali dengan suasana demo di gerbang Istana Negara. Ada poster, foto, dan seorang pria tua baju lusuh berdiri di barisan depan matanya yang cekung penuh harapan, menggenggam erat surat aduan yang telah berkali-kali Ia coba sampaikan ke berbagai instansi.Namun selalu diabaikan 

“Tolong Pak Presiden anak saya dipenjara karena difitnah polisi hanya meminta uang tebusan.” suaranya bergetar menahan tangis.

Di sudut lain seorang ibu muda menangis sambil memegang foto suaminya yang tewas dengan luka lebam di sekujur tubuh. Dia hanya seorang sopir taksi. “Mengapa mereka menyiksanya” teriaknya penuh amarah.

Beberapa wartawan yang hadir mencoba mengabadikan momen tersebut. Tapi kehadiran mereka tak cukup untuk mengubah nasib para korban ketidakadilan. Aduan demi aduan terus berdatangan membentuk gelombang, kekecewaan yang semakin besar terhadap aparat yang seharusnya menjadi pelindung rakyat.

Di dalam istana presiden Prabowo Subianto duduk di ruang kerjanya mendengarkan laporan dari stafnya yang terlihat gelisah.

“Pak aduan masyarakat semakin banyak dan semuanya mengarah ke institusi kepolisian ada indikasi kuat keterlibatan oknum dalam judi online, narkoba hingga pemerasan” ujar salah satu penasihatnya.

Dengan nada serius mata Prabowo menyipit, rahangnya mengeras menahan amarah yang membara di dadanya. Ia sudah mencium bau busuk di tubuh Kepolisian namun mengarah pada fakta yang lebih mengerikan dari dugaannya.

Narasi yang dibangun you tube ini sangat menarik, wajar jika viral. Tidak menunggu lama, Prabowo meminta agar beberapa Perwakilan Rakyat dipertemukan dengannya. Ketika mereka duduk di ruangan pertemuan, suasana berubah mencekam.

Seorang lelaki paruh baya dengan tangan gemetar menyerahkan sebuah flashdk. Di sini ada rekaman pembicaraan antara Kapolsek dan Bandar judi .

“Pak mereka berbagi hasil,”ucapnya. ‘Prabowo’ melihat benda kecil itu. “Terima kasih, saya pastikan Kebenaran akan terungkap,” jawabnya dengan suara berat.

 Seusai pertemuan Prabowo memutar rekaman itu di hadapan para petinggi istana suara didalamnya jelas dan gamblang, seorang perwira tinggi terdengar tertawa sambil berbicara dengan seseorang yang disebutnya sebagai bos besar.

Mereka membahas persentase setoran dari berbagai bisnis haram, termasuk jumlah yang harus diberikan kepada atasan, agar semuanya berjalan lancar tanpa gangguan. Ruangan yang tadinya dipenuhi diskusi mendadak senyap. 

Semua yang hadir menatap layar dengan ekspresi ngeri, seakan baru menyadari betapanya kebobrokan yang menggogoti negeri ini. Prabowo bangkit dari kursinya tatapannya tajam penuh kemarahan yang ia tekan dengan susah payah. Suaranya bergema di ruangan itu.

“Negara ini bukan milik pengkhianat, saya tak akan biarkan mereka terus mencuri dari rakyat”.

Beberapa menteri saling berpandangan, menyadari bahwa pertempuran besar baru saja dimulai. Tanpa menunggu waktu lebih lama Prabowo segera menghubungi Kapolri, memerintahkan investigasi menyeluruh terhadap seluruh jajaran kepolisian .

Namun ia tahu bahwa ini bukan sekadar perang melawan individu melainkan melawan sistem yang telah lama terbentuk. Perlawanan pasti akan datang dan ia harus bersiap menghadapi konspirasi yang lebih besar.

Api mulai menyala, api kemarahan seorang presiden yang siap menghancurkan siapun yang berani mengkhianati bangsa dan negara.

Melawan polisi korup bukanlah pertempuran biasa, lawannya bukan hanya segelintir oknum melain sebuah sistem yang telah berakar sel puluhan tahun. Jika ia gegabah musuh akan menutup semua celah.

Perlawanan Para Pengkhianat

Kemudian pembuat you tube mengisahkan seorang pria yang setia kepada Probowo yang memiliki koneksi, bertugas menyamar, menyusup ke berbagai unit dari kepolisian sektor hingga jajaran perwira.

Dia mengumpulkan semua data tentang kebiasaan polisi korup. Bagaimana sepak terjangnya semua dikisah dalam narasi you tube ini. Bagaimana lihainya penyamaran, namun penyamar ini sudah tercium dia dicurigai. Tantanganya nyawa. Dia dianiaya.

Membuktikan bahwa musuh negara ini bukan hanya dari lingkaran luar, namun ada dari dalam, lingkaran terdekat. Ada seseorang yang membocorkan operasi ini.

Prabowo duduk di ruang rapat dengan wajah tegang laporan terbaru ada di tangannya dan isinya lebih buruk dari yang ia bayangkan. Jaringan polisi korup tidak hanya mengakar di tingkat bawah, tetapi juga menjalar ke puncak kepemimpinan.

Beberapa Jenderal diduga melindungi bisnis haram, bahkan ada yang memiliki hubungan langsung dengan sindikat internasional.

Prabowo akhirnya muncul di podium, wajahnya dingin matanya tajam dan auranya menggetarkan siapun yang menyaksikan. Ia tidak membawa catatan atau teks pidato.

“Saudara- saudaraku rakyat Indonesia. Saya berdiri di sini hari ini bukan sebagai presiden yang berbicara politik. Saya berbicara sebagai seorang prajurit yang mencintai tanah airnya. Saya tidak akan membiarkan negara ini dijual kepada para pengkhianat,” ucap Prabowo mengepalkan tangannya di atas podium, menatap tajam ke arah kamera. 

“Selama ini ada penyakit di dalam tubuh bangsa kita, polisi yang seharusnya melindungi rakyat justru menindas mereka. Mereka melindungi bandar judi, menghisap keringat orang kecil dan mengkhianati sumpah mereka sendiri,” suaranya terdengar lantang.

“Saya katakan sekarang kepada siapun yang merasa terlibat dalam pengkhianatan ini. Saya akan kejar kalian. Saya akan basmi kalian, tidak ada tempat untuk bersembunyi,” sebut Prabowo. 

Pidato itu langsung meledak. Seluruh media televisi radio dan media sosial dipenuhi dengan kutipan-kutipan tajamnya. Rakyat bersorak, merasa akhirnya ada pemimpin yang berani berbicara tanpa basa-basi.

Namun di balik euforia rakyat ada ketakutan yang menyelimuti pihak lain. Di beberapa markas kepolisian ketegangan meningkat. Para petinggi kepolisian yang merasa terlibat mulai panic, mereka tahu jika Prabowo serius, maka gelombang pembersihan besar-besaran akan segera dimulai.

Beberapa dari mereka mulai merencanakan pelarian, sementara yang lain mulai menyusun strategi untuk melawan balik. Mereka mengadakan pertemuan rahasia. Salah satu dari mereka seorang jenderal dengan wajah penuh kerut menatap anak buahnya dengan mata tajam.

“Prabowo pikir dia bisa menyingkirkan kita semudah itu,” suaranya penuh kebencian,” Kalau dia mau perang kita beri dia perang”.

Tanpa Prabowo sadari pidatonya yang mengguncang negeri juga telah membangunkan monster di dalam institusi kepolisian. Para pengkhianat tidak akan menyerah begitu saja. Mreka akan melawan dengan cara apapun.

Pidato Prabowo masih menjadi perbincangan hangat, seluruh lapisan masyarakat rakyat bersorak, tetapi di dalam tubuh kepolisian badai ketakutan mulai mengamuk. Para perwira tinggi yang merasa namanya ada dalam daftar pengkhianat, mulai sibuk menyembunyikan jejak. Dokumen penting dimusnahkan uang suap dialihkan ke rekening luar negeri.

Beberapa dari mereka bahkan memilih meninggalkan Indonesia. Namun Prabowo sudah selangkah lebih maju. Sehari setelah pidatonya ia menginstruksikan Kapolri untuk segera melakukan investigasi internal besar-besaran.

Tim khusus dari militer dan Intelijen Negara dibentuk untuk mengawasi setiap pergerakan mencurigakan di tubuh kepolisian. Tidak ada lagi negosiasi, setiap pejabat yang terbukti terlibat akan dihadapkan ke meja hijau tanpa pandang bulu. 

Di berbagai kantor polisi ketegangan meningkat. Para anggota kepolisian yang bersih mulai berani angkat suara mendukung langkah presiden. Namun para polisi korup tidak tinggal diam. Mereka mencoba mengacaukan investigasi dengan membakar berkas-berkas penting.

Mengintimidasi saksi dan menyuap petugas penyelidik. Situasi semakin memanas ketika beberapa nama besar mulai terungkap dalam penyelidikan. Ada bukti keterlibatanya sebagai pengkhianat bangsa. Ada yang ditangkap dalam operasi mendadak.

Karena akan dihancurkan polisi korup ini mengatur strategi bersama jaringanya untuk melawan balik. Mereka berusaha menyabotase penyelidik, menghilangkan saksi kunci dan bahkan menyebarkan berita bohong. Perlawanan ini diketahui Prabowo.

Menjatuhkan Presiden

Dalam youtube berdurasi 45 menit itu, dilanjutkan dengan kisah strategi pertarungan antara mafia kejahatan, pengkhianat bangsa dan perjuangan seorang Presiden yang tidak kenal lelah dalam memberantasnya. Ada peparangan yang penuh dinamika untuk menentukan siapa pemenang.

Bahkan istana dibuat ada kekacauan. Secara massif dibangun opini, bahwa sang predisen sedang membangun kekuatan politiknya, semuanya upaya pembersihan itu hanya kedok. Propaganda tiada henti, publik disuguhkan dengan informasi yang kontra versial.

Layaknya bagaimana kisah dalam film, Iam Irham dalam you tubenya mengalurkan kisah dengan narasi yang sangat apik. Sebuah pertarungan yang sangat panjang dan melelahkan. Media menyuguhkan informasi informasi “peperangan” propaganda ini.

Publik dipecahkan dengan propaganda yang tiada henti. Kelihaian presiden dalam menghadapi peperangan dengan pengkhianat ini diuji. Bahkan ketika gelombang tekanan makin kuat yang dibangun para pengkhianat, hingga muncul wacana untuk melengserkan presiden. Parlemen terbelah.

Tekanan yang luar biasa untuk seorang presiden. Namun dia tetap memberikan perlawanan dan menunjukan tekadnya untuk memberangus pengkhianat bangsa. Kekuatan sejati terletak pada integritas dan kebenaran.

Diending kisah ini dinukilkan, Prabowo berdiri di balkon istana menatap bintang-bintang di langit yang tampak begitu jauh. Namun ia merasa lebih dekat dengan tujuannya. Ia tahu bahwa perjalanan ini belum selesai.

Perang ini berlanjut, meskipun dia terpojok kebohongan yang disebarkan. Ia tidak akan mundur. Tekadnya kuat ingin memberangus pengkhianat bangsa.

Sebuah tayangan you tube yang menarik perhatian publik, sehingga menjadi perhatian. Judulnya juga menyentak, puluhan jenderal polisi gemetar ketakutan di depan Prabowo yang sedang marah?!! 

Narasi yang dibangun dalam yuotube ini mengalir. Namun ada catatan khusus di dalamnya, walau kisah ini diadaptasi dari kisah nyata, namun ceritanya belum tentu kebenaranya. Jika ada kesamaan nama tokoh semuanya murni kebetulan.

Isi narasi you tube ini bagaikan mengambarkan keinginan publik dalam melihat perjalanan bangsa ini. Ada harapan yang disematkan dipundak presiden untuk membersihkan aparat penegak hukum yang korup. ** Bahtiar Gayo

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI