Beranda / Feature / Radio Dalka, Bertahan di Tengah Tantangan Operasional

Radio Dalka, Bertahan di Tengah Tantangan Operasional

Jum`at, 05 Juli 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Dian

Direktur Utama Radio Dalka FM Meulaboh Dian Rudialsyah, sedang operasikan Perangkat Penyiaran. [Foto dok. Dalka FM]


DIALEKSIS.COM | Feature - Radio Dalka, stasiun radio yang berlokasi di Meulaboh, Aceh Barat, terus beroperasi meski menghadapi berbagai tantangan. Dengan wilayah jangkauan yang meliputi Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie, dan Pulau Simeulue, Radio Dalka telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat. 

Dian Rudialsyah, Direktur Utama Radio Dalka, berbagi strategi yang digunakan untuk mempertahankan eksistensi radio ini.

Efisiensi Biaya Operasional

Salah satu langkah yang diambil oleh Radio Dalka untuk bertahan adalah mengefisiensikan biaya operasional

"Kami terpaksa mengurangi power daya pancar menjadi 500 watt saja untuk menekan biaya listrik," ungkap Dian. 

Pengurangan daya pancar ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran operasional, namun tetap berusaha untuk menjangkau sebanyak mungkin pendengar di wilayah yang luas tersebut.

Selain itu, Radio Dalka juga harus mengurangi jumlah tenaga penyiar. "Kami terpaksa mengambil langkah ini sebagai bagian dari upaya penghematan biaya," jelas Dian. 

Meskipun demikian, Radio Dalka tetap berkomitmen untuk menyajikan program-program berkualitas bagi pendengarnya.

Sumber Dana Alternatif

Di tengah minimnya dukungan iklan dari pemerintah selama tiga tahun terakhir, Radio Dalka harus mencari sumber dana alternatif untuk tetap beroperasi. 

"Kami harus mensubsidi operasional radio dari sumber dana lain di luar radio jika pemasukan dari iklan tidak mencukupi," kata Dian. Tantangan ini membuat Radio Dalka semakin kreatif dalam mencari solusi untuk tetap bisa mengudara.

Harapan kepada Pemerintah

Dian juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah untuk lebih berkolaborasi dengan media lokal seperti Radio Dalka. 

"Kami berharap pemda mau bekerja sama dalam sosialisasi dengan radio dan mengalokasikan dana rutin setiap tahunnya," ujar Dian. 

Menurutnya, dukungan dari pemerintah sangat penting untuk keberlangsungan media lokal yang memiliki peran vital dalam menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Peran Vital Radio Dalka

Radio Dalka telah menjadi sumber informasi yang penting bagi masyarakat di wilayah jangkauannya. Selain menyajikan berita lokal, Radio Dalka juga berperan dalam menyebarkan informasi mengenai program-program pemerintah dan kegiatan sosial di daerah tersebut. 

"Kami percaya bahwa radio lokal masih memiliki peran vital dalam mengedukasi dan menginformasikan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang mungkin sulit dijangkau oleh media lain," kata Dian.

Pemerhati Radio Aceh Menyoroti Tantangan

Sementara itu, pemerhati radio Aceh, Dimas Fuadi, meminta Pemerintah Aceh dan KPI Aceh untuk bertanggung jawab atas kurangnya pendapatan radio. 

"Diperlukan inovasi dan pengalihan anggaran khusus untuk radio dan televisi lokal di Aceh," tegas Dimas. 

Menurutnya, dukungan finansial yang memadai akan memungkinkan stasiun radio dan televisi lokal untuk terus beroperasi dan memberikan layanan informasi yang penting bagi masyarakat.

Tanggapan DPR Aceh

Fuadri, anggota DPRA Aceh dari Partai Amanat Nasional, juga memberikan tanggapan terkait situasi ini. 

"Saat ini sedang berlangsung rekrutmen komisioner KPI Aceh. Semoga anggota KPI yang dipilih ke depan memiliki kapasitas, integritas, loyalitas, dan mampu bekerja secara profesional dalam melakukan pengawasan dan pembinaan lembaga penyiaran di Aceh dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal, baik adat, budaya, dan nilai-nilai pelaksanaan syariat Islam dalam dimensi ruang penyiaran," ujarnya.

Tetap Tegar di Pantai Barat

Radio Dalka, yang berdiri sejak tahun 1983 dengan moto "Tetap Tegar di Pantai Barat," telah mengudara selama 40 tahun. Selama perjalanan panjang ini, Radio Dalka telah melalui berbagai terpaan, mulai dari krisis moneter, konflik Aceh, gempa dan tsunami, hingga pandemi COVID-19. 

"Alhamdulillah, kami tetap tegar mengudara," kata Dian.

Masa Depan Radio Dalka

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Dian Rudialsyah tetap optimis tentang masa depan Radio Dalka. 

"Kami akan terus berinovasi dan mencari cara agar Radio Dalka bisa tetap mengudara dan memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah jangkauan kami," tutupnya.

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan yang tepat, Radio Dalka diharapkan dapat terus menjadi sumber informasi yang handal dan berkualitas bagi masyarakat di Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie, dan Pulau Seumelu. Tantangan yang dihadapi hanya memperkuat tekad Radio Dalka untuk terus melayani pendengar setianya.[**]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda