Hebat! Aceh Kembali Meraih Juara Umum di Kejurnas Petanque
Font: Ukuran: - +
Reporter : Bahtiar Gayo
DIALEKSIS.COM| Banten- Atlet-atlet Aceh dalam melempar bola besi merupakan atlet yang piawai dan diperhitungkan ditingkat nasional. Setiap diselenggarakan event, atlet di negeri dengan masakan khas kuwah pliek u ini senantiasa champion.
Olahraga yang baru diperkenalkan di Aceh pada tahun 2015 ini, sudah lima kali menjuarai Kejurnas. Kali ini dalam Kejurnas di Banten yang berlangsung 12- 16 Oktober, bendera Petanque Aceh kembali berkibar setelah meraih juara umum.
“Alhamdulilah para atlet Petanque Aceh kembali menunjukan kemampuanya untuk menjadi juara umum pada Kejurnas di Banten,” sebut Drs. Abdurrahman. M. Kes, ketua Petanque Aceh, Sabtu malam Minggu, (15/10/2022) menjawab Dialeksis.com.
Olahraga yang mengandalkan kelenturan tangan, konsentrasi dalam melemparkan bola besi, terbilang olahraga baru di Aceh. Namun atlet-atlet Aceh yang digodok di Universitas Syiah Kuala telah menunjukan kemampuanya. Putra-putri Aceh talenta dalam melempar bola besi seberat 7 ons ini.
Dalam Kejurnas di Banten, negeri Serambi Mekkah ini mengantongi enam medali, tiga emas, dua perak dan satu perunggu. Atlet-atlet ini merupakan binaan KONI Aceh (Sentralisasi, desentralisasi dan binaan Pengprov FOPI Aceh).
Mereka yang meriah medali dan mengharumkan nama Aceh dalam Kejurnas di Seruni Banten; untuk medali emas, nomor Double Women diraih Novi Lidya Isdarianti/Rani Amelia. Nomor Single Man diperjuangkan Alpianda Kenusi dan Triple Mix Men dengan atlet M. Muhlis Harliza/Muhammad Khalil/Kurnia Eliyanti .
Sementara medali perunggu nomor Triple Men diraih atlet Agus Maulizar/Ali Aruansah/Putra Sukma Cahyadi, serta nomor Shooting Woman diperjuangkan atlet Kurnia Eliyanti dan medali perunggu nomor Double Men diraih Agus Maulizar/Ali Aruansah.
Olahraga satu boka satu bosi ini hingga kini sudah membudaya, awalnya diperkenalkan oleh kalangan akademisi, Kampus Unsyiah. Atlet- atlet Petanque di negeri Iskandar Muda ini didominasi oleh kalangan mahasiswa, demikian dengan pengurusnya dari kalangan kampus atau alumni Kampus yang kini sudah tersebar di seluruh Aceh.
Olahraga mengandalkan kekuatan lengan dan jemari tangan dalam melempar bola besi ini, awalnya di Aceh dipandang sebelah mata. Bahkan cabang olahraga ini belum pernah ikut dalam turnamen daerah di PORA.
Seiring dengan dinamika ahirnya olahraga ini semakin merakyat dan pada PORA 2022 di Sigli nanti, cabang Petanque resmi dipertandingkan.
Untuk kemampuan di level nasional dan internasional para atlet Petanque Aceh sudah mengukir sejarah, pernah menjuarai event internasional di kejuaran di Iran pada 3-9 Agustus 2020, World Petanque Offline Cup (WPOC) 2020.
Dua atlet Tanah Rencong sukses tampil sebagai juara di negeri Persia ini, yakni Agus Maulizar, dan Novi Lidya Isdarianti.
Sementara di level Kejurnas, atlet Petanque Aceh sangat diperhitungkan oleh atlet dari provinsi lain. Aceh sudah membuktikan diri lima kali menjuarai Kejurnas, yang kelimanya diraih di Kejurnas Seruni Banten, medio Oktober 2022.
Kemampuan atlet Aceh dalam menempatkan bola besi (bosi) untuk meriah nilai, bukan hanya harus dipertahankan, namun ditingkatkan. Karena mempertahankan juara itu berat, daerah lain juga senantiasa terus berlatih, mengasah kemampuan.
Atlet-atlet Petanque Aceh jangan terbuai dengan kemampuan yang sudah diraih selama ini, namun harus terus berlatih dan mempersiapkan generasi agar Aceh tetap menjadi champion dan tetap diperhitungkan di tingkat nasional. Satu bosi berjuta saudara. *** Bahtiar Gayo