kip lhok
Beranda / Feature / Aceh Besar Kembali Ukir Sejarah Juara Umum MTQ, Ini Kisahnya

Aceh Besar Kembali Ukir Sejarah Juara Umum MTQ, Ini Kisahnya

Minggu, 26 Juni 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA


DIALEKSIS.COM | Feature - Meraih juara itu berat, namun mempertahankanya jauh lebih berat. Namun Aceh Besar kembali menunjukan kemampuanya, banyak talenta dari negeri ini, sehingga predikat juara kembali digapai.

Dua tahun sebelumnya negeri Jhanto ini sudah mengukir sejarah, memboyong piala juara umum MTQ Aceh ke 34. Kali ini dari lembah merapi Burni Telong, Bener Meriah, kembali Aceh Rayeuk mempertahankan mahkota.

MTQ ke 35 di negeri penghasil kopi ini, yang digelar 18 Juni sampai 24 Juni ini, Aceh Besar tetap membawa pulang piala bergilir yang diperebutkan dua tahun sekali. Dua kali berturut turut Aceh besar tampil sebagai juara umum.

Hasilnya dibuktikan Kabupaten Aceh Besar mengumpulkan poin terbanyak. Ada delapan orang utusanya meraih juara pertama, delapan lainya bertengger di peringkat kedua dan lima orang meraih juara tiga, serta sejumlah juara lainya.

Aceh Besar mengumpulkan 69 poin dan berhak kembali membawa tropi juara umum MTQ Aceh. Sementara di peringkat kedua diraih Pidie dan Aceh Timur dengan perolehan poin yang sama 42, diposisi ketiga diraih tuan rumah Bener Meriah dengan 41.

“Alhamdulilah perjuangan yang luar biasa dari kontingan Aceh Besar mampu mempertahankan juara. Semua pihak telah menyukseskanya. Sebuah kontingen yang solid,” sebut Rusdi SAg, Kadis Syariat Islam Aceh Besar, menjawab Dialeksis.com, Sabtu (25/6/2022).

Rusdi mengakui para utusan kontingen Aceh Besar memiliki talenta, sehingga mampu mempertahankan juara. Namun masih ada satu juara lagi yang harus diraih, agar Aceh Besar mendapatkan juara umum tiga kali berturut-turut, sebutnya.

Mempertahankan juara umum MTQ yang nantinya akan digelar di Simuelue demi sahnya piala yang diperebutkan, adalah tugas yang berat dan besar, jelasnya.

“Tentunya Aceh Besar harus mempersiapkan diri. Melahirkan bibit bibit unggul, melakukan seleksi dengan baik. Memaksimalkan pelatihan, agar Aceh Besar mampu mempertahankan juara untuk ketiga kalinya,” sebut Rusdi.

Selain mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kontingen, pihak Pemda Aceh Besar sudah menyiapkan bonus kepada para pemenang dalam event MTQ ke 35 di Bener Meriah ini. Untuk bonus Rp 700 juta, jelasnya.

“Pemanang pertama akan mendapatkan bonus Rp 20 juta, juara kedua Rp 14 juta dan juara ketiga Rp 10 juta, serta para juara lainya juga akan mendapatkan bonus,” sebutnya.

Dengan semarak MTQ ini, Rusdi Sag mengajak ummat untuk membumikan Alqur,an. Dimanapun berada jadikanlah Alquran sebagai pedoman hidup. Bisa melaksanakan amalan amalan yang terkandung dalam alquran, bukan hanya untuk musabaqah.

Para Juara

Siapa saja para juara MTQ Aceh ke 35 yang sudah mengharumkan kontingen Aceh Besar. Inilah mereka yang sudah berjuang di negeri penghasil kopi mempersembahkan yang terbaik untuk Aceh Rayuek.

Kita mulai dari cabang Tartil Quran putri, juara tiga diraih Ulfa Mahira. Tartil Qur,an Remaja Putera Ahmad Muzayyinul Asyir meriah juara pertama. Sementara untuk remaja putri di raih Syarifatum Munira meraih juara kedua.

Untuk Tartil dewasa, Adila latifa meriah juara harapan dua. Dikatagori tunanetra, Aceh Besar juga meriah dua juara, untuk putra Nurkhalis meriah juara kedua, sementara putri juara pertama diraih Cut Dina Anjali.

Untuk cabang qiraah sab,ah golongan muratal remaja, Abdul Qadir Jailani meraih harapan 1. Untuk mujawwad remaja putra, Radhi Ukhrawi berada diposisi teratas meraih juara kedua . Demikian dengan Julian Firdaus dia juga meriah juara harapan pertama murattal dewasa putra.

Muratal dewasa putri, Nur Syarifah meraih juara pertama. Untuk katagori tilawah putra 1 juz, juara pertama diraih Khairul Umam. Katagori tilawah putra 5 juz, Arfi Falaki Samba meriah juara kedua. Demikian dengan 5 juz putri, juara kedua diraih Ulya Farasa Zayyan.

Kategori 10 Juz Puteri juara ketiga diraih Nahzatusy Syima. Sementara untuk 20 juz Putera, T.M. Syuhada meriah peringkat harapan tiga. 20 Juz Puteri juara dua diraih Fathinatuzzayyan Al Kamilah.

Untuk 30 juz Puteri, juara tiga diraih Minatul Maula. Untuk klasifikasi Bahasa Arab Putera, Muhammad Rizki Ananda meriah juara kedua. Sementara Bahasa Arab puteri, Nabila meriah harapan kedua.

Katagori Bahasa Indonesia Putera, Afdal Musafir meriah harapan ketiga, sementara Bahasa Indonesia Puteri, Aqmarina A Sarah meriah juara ketiga. 

Sementara untuk cabang uji kemampuan di Fahmil Qur'an Putera, tim Aceh Besar yang menurunkan Mahira, Rafiqatul Aufa, Zanvia L meriah juara ketiga. Untuk lomba Syarhil Qur'an Putera. Kontingen yang menurunkan ARDI AL A'RAF dan kawan kawan meriah harapan tiga.

Untuk Syarhil Qur'an Puteri, tim Hazirah Bulqis dan kawan kawan meraih harapan pertama. Jenis perlombaan naskah putra juara harapan ketiga didapatkan Zikrullah dan naskah putri diperingkat harapan pertama diraih Willa Yasfiaka.

Jenis lomba Hiasan Mushaf Puteri, Murni Putri Aprilia meraih harapan dua. Dekorasi Putera Khairullah Kabupaten mendapatkan juara kedua, sementara Dekorasi Puteri, harapan I diraih Anina.

Lomba Kontemporer Putera, harapan III diraih Hadiyarsyah dan Kontemporer Puteri utusan Aceh Besar Ahsanu Amala meriah juara pertama. Demikian dengan karya tulis ilmiah, kontingen Aceh besar baik putra dan putri semuanya meraih juara pertama.

Dua penulis ilmiah Alquran dari Kabupaten Aceh Besar, Safrijal dan Nabila Umami Octariyadi, keduanya membawa juara pertama ke Jhanto. Aceh Besar memiliki penulis islami, ketika dilangsungkan perlombaan di negeri berhawa dingin itu, mampu mengukir sejarah.

Kafilah Aceh Besar sudah menunjukan kemampuanya mengukir prestasi, dua kali juara umum sudah dikantongi. Masih ada perjuangan yang berat yang harus dilalui. Meraih juara itu memang susah, namun lebih susah lagi mempertahankanya.

Bagaimana dengan MTQ ke 36 nanti di Simeulue? Akankan Aceh Rayuek kembali bertengger di posisi paling atas, sehingga mahkota juara tiga berturut turut sah untuk disematkan? * Bahtiar Gayo

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda