Kamis, 16 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Wali Kota Banda Aceh Canangkan Gerakan Menanam untuk Kendalikan Inflasi Pangan

Wali Kota Banda Aceh Canangkan Gerakan Menanam untuk Kendalikan Inflasi Pangan

Rabu, 15 Oktober 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mencanangkan Gerakan Menanam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh. [Foto: Prokopim BNA]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mencanangkan Gerakan Menanam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan itu, digelar di halaman kantor Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Banda Aceh, Rabu (15/10/2025).

Pada kesempatan tersebut, Illiza bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, Dandim 0101/KBA Letkol Inf Faurizal Noerdin, Kepala BI Perwakilan Aceh Agus Chusaini, dan sejumlah pejabat lainnya, melakukan penananam bibit bawang secara simbolis.

Dalam sambutannya, Illiza mengatakan menjaga inflasi daerah adalah tanggung jawab bersama. Dibutuhkan gerakan bersama -kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, perbankan, akademisi, hingga masyarakat.

Pemerintah kota bersama stakeholder terkait juga terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan, “Karena kita memahami betul bahwa kestabilan harga bahan pokok sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.”

Dan melalui gerakan menanam ini, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat agar mandiri dan bijak dalam menghadapi fluktuasi harga pangan, khususnya komoditas yang berpengaruh besar terhadap inflasi seperti cabai dan bawang merah.

“Langkah sederhana menanam di pekarangan, di halaman rumah, atau di lahan kelompok tani, sesungguhnya menjadi bagian dari solusi besar bagi ketahanan pangan kita di tingkat lokal,” ujarnya.

Hari ini, pemerintah kota dan Bank Indonesia juga menyerahkan bibit bawang secara simbolis dan dua unit handtractor bantuan kementerian pertanian kepada kelompok tani. “Ini sebagai wujud nyata dukungan terhadap peningkatan produksi pangan dan pemberdayaan petani.”

Masih menurut Illiza, gerakan menanam ini juga sejalan dengan semangat “Banda Aceh Kolaborasi, di mana setiap kebijakan dan pembangunan didasarkan pada sinergi dan gotong royong. “Insya Allah, dengan semangat tersebut, kita dapat mewujudkan Banda Aceh yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.”

Menutup pidatonya, Illiza mengajak semua pihak untuk menjadikan gerakan menanam ini bukan sekadar simbol, tapi benar-benar menjadi gaya hidup baru masyarakat Banda Aceh.

"Yakni masyarakat yang mencintai bumi, menjaga ketahanan pangan, dan berkontribusi nyata dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah,” ujarnya.

Sebelumnya di tempat yang sama, Kepala BI Agus Chusaini menyebutkan salah satu penyebab inflasi, yakni kurangnya pasokan beberapa komoditas di sejumlah daerah. “Dan gerakan yang kita canangkan hari ini merupakan salah satu upaya mengendalikan inflasi.”

“Selanjutnya kita mendorong masyarakat untuk menggalakkan gerakan menanam di rumah masing-masing, seperti cabai dan bawang merah. Harapannya bisa membantu kebutuhan rumah tangga dan tidak sepenuhnya bergantung di pasar,” ujarnya.

Ia pun menyatakan komitmen untuk terus berupaya mengendalikan inflasi bersama TPID setempat. “Kami juga berharap dukungan semua stakeholder. Semoga inflasi di Aceh, khususnya Banda Aceh bisa terkendali lebh baik, paling tidak bisa menahan agar tidak tinggi lagi.” [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI