UMKM JAGO, Upaya Kemendag Fasilitasi UMKM Branding di Era Digital
Font: Ukuran: - +
Direktur Jenderal Dalam Negeri, Moga Simatupang memberikan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan oleh para pelaku UMKM, sekaligus menjadi motivasi bagi UMKM lain untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital saat penutupan program UMKM JAGO. [Foto: dok Kemendag]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perdagang Dalam Negeri memberikan penguatan dan fasilitasi bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk bisa mempromosikan (branding) produk di era digital dengan program UMKM JAGO (jadi go digital).
“Kegiatan ini merupakan bagian penutup dari seluruh rangkaian kegiatan fasilitasi penguatan dengan tagline UMKM jago atau jadi go digital yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perdagang Dalam Negeri, bekerjasama dengan Lampu.id selaku tenaga konsultan kami, dan juga Lazada Indonesia selaku sponsor,” ujar Direktur Jenderal Dalam Negeri, Moga Simatupang pada kegiatan Fasilitasi Penguatan Branding Produk UMKM Jadi Go Digital (JAGO) di Auditorium Kementerian Perdagangan pada Senin (7/10/2024).
Moga menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan penguatan dan peningkatan digitalisasi bagi UMKM supaya usaha milik masyarakat itu dapat tumbuh serta berkembang di era digital saat ini.
“Kegiatan ini merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan literasi pelaku UMKM dengan memanfaatkan teknologi jenis digital guna memperluas promosi dan juga pemasaran program. Program kali ini kita tunjukkan kepada pelaku UMKM Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, khususnya wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi,” ujarnya.
Progam UMKM JAGO merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan, Lazada Indonesia, dan Lampu.id untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing melalui pelatihan, inovasi, dan kolaborasi strategis.
Dirjen Moga mengungkapkan, pada program UMKM JAGO kali ini terdata sebanyak 1134 pendaftar dari para pelaku UMKM, nantinya dari total pendaftar tersebut akan dinilai dan diakurasikan sehingga terpilih 250 pelaku UMKM yang akan menjalankan program tersebut.
“Pendaftar pada kesempatan ini sejumlah 1134 pelaku UMKM. Selanjutnya kami bersama tenaga konsultan Lampu.id melakukan kurasi yang sangat tepat untuk mendapatkan 250 pelaku UMKM sebagai peserta program ini,” ungkap Moga.
Penilaian akurasi untuk mendapatkan 250 pelaku UMKM yang terdaftar harus memiliki beberpa akritertia. Pertama, pelaku UMKM telah menjalankan usaha minimal 2 tahun dengan omset minimal Rp300 juta per tahun. Kedua, pelaku UMKM memiliki produk yang original, bukan reseller atau distributor dari produsen.
Ketiga, Pelaku UMKM memiliki pekerja minimal 1-2 orang. Keempat, pelaku UMKM telah menjalankan promosi di media sosial, di marketplace, serta WhatsApp business. Selanjutnya pelaku UMKM memiliki rencana pengembahan usaha yang berkelanjutan dan juga pelaku UMKM berkomitmen untuk mengikuti seluruh kegiatan rangkaian acara.
Diharapkan acara UMKM JAGO dapat memberikan peningkatan pendapatakan melalui penguatan branding pada platform digital. Pelaku UMKM yang terpilih nantinya akan mendapatkan pelatihan dan fasilitasi yang bermanfaat berkaitan dengan pemanfaatan teknologi digital untuk promosi produk. [*]