Deputy Funding BSI Regional Aceh, Agung Rahardjo, menjelaskan perkembangan bisnis tabungan emas di media gathering, Jumat (1/8/2025). Foto: Nora/Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak resmi ditetapkan sebagai Bullion Bank (bank emas) pada 26 Februari 2025, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus mengembangkan layanan investasi berbasis emas di berbagai wilayah, termasuk Aceh. Hingga awal Agustus ini, nilai tabungan emas di Regional BSI Aceh tercatat telah menembus angka Rp50 miliar.
“Selama kurang lebih lima bulan ini, tabungan emas kita sudah mencapai Rp50 miliar,” ungkap Deputy Funding BSI Regional Aceh, Agung Rahardjo, dalam agenda media gathering di Banda Aceh, Jumat (1/8/2025).
Agung menjelaskan, untuk tahap awal, BSI menghadirkan sejumlah produk emas, yakni BSI Emas yang tersedia di seluruh cabang, BSI Gold dan ATM Emas yang akan dipasarkan secara terbatas di cabang-cabang tertentu. Seluruh layanan ini juga bisa diakses secara digital melalui fitur BSI Emas Digital di aplikasi BYOND by BSI.
Ia menyebutkan, total empat Kegiatan Usaha Bulion (KUBL) yaitu penitipan emas, perdagangan emas, simpanan emas, dan pembiayaan emas.
"BSI mendapatkan Izin OJK Nomor S-53/PB.22/2025 tanggal 12 Feb 2025 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion PT Bank Syariah Indonesia Tbk untuk kegiatan penitipan Emas dan perdagangan Emas," sebutnya.
Menurutnya, menabung emas memiliki sejumlah keuntungan. Di antaranya, investasi terjangkau yang bisa dimulai dari 0,1 gram pada pembelian pertama dan 0,05 gram untuk pembelian berikutnya. Selain itu, proses transaksi tergolong cepat dan mudah karena bisa dilakukan secara real time, serta aman karena emas dititipkan dan bisa ditarik dalam bentuk fisik kapan pun dibutuhkan.[nr]
Sebelumnya
