Selasa, 11 Maret 2025
Beranda / Ekonomi / Strategi Unggul Dirut Agrinas Palma: ISPO dan Pengelolaan Kebun Regional

Strategi Unggul Dirut Agrinas Palma: ISPO dan Pengelolaan Kebun Regional

Senin, 10 Maret 2025 23:55 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo. Foto: merdeka.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Agrinas Palma Nusantara bergerak cepat dalam mengelola perkebunan sawit seluas 221 ribu hektare sebagai bagian dari upaya swasembada energi dan pemulihan aset negara. Langkah strategis ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo, yang menegaskan komitmennya untuk menjalankan program secara profesional dan produktif.

Dalam acara penyerahan aset perkebunan sawit di Danareksa Tower, Jakarta Pusat, pada Senin (10/3/2025), Agus Sutomo mengungkapkan bahwa pengambilalihan kembali lahan ini merupakan bagian dari hajat negara. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah atas penyerahan aset perkebunan sawit ini. Aset tersebut akan kami kelola dengan profesional dan produktif," ujarnya.

Mengusung strategi ciamik, mantan Danjen Kopassus tersebut menjelaskan rencana pengelolaan keuangan perusahaan melalui dua rekening, yaitu rekening bersama (joint account) dan rekening escrow (escrow account). 

Menurutnya, rekening bersama akan menampung pendapatan operasional dari hasil pengelolaan sawit, sedangkan rekening escrow diperuntukkan menampung dana laba bersih. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan perusahaan.

Struktur organisasi perusahaan juga telah dirancang dengan matang. Di bawah kepemimpinan jajaran direksi Agrinas Palma Nusantara, struktur organisasi akan mencakup hingga 13 regional, masing-masing mengelola sekitar 17 ribu hektare lahan. Salah satu direksi, Mayjen TNI (Purn) Cucu Sumantri, ditunjuk untuk memimpin struktur dari tingkat terendah hingga regional. Masing-masing regional akan dipimpin oleh seorang kepala regional yang membawahi lima general manager, 25 manajer, hingga 125 afdeling beserta tim yang terdiri dari mandor dan petani sawit.

Agus Sutomo menekankan bahwa pengelolaan aset ini merupakan langkah permanen yang tidak akan berubah, sekaligus sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ketahanan energi nasional. 

"Pengelolaan ini sifatnya selamanya. Kami bertekad meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan karyawan, dan pengelolaan dilakukan secara terbuka, sehingga seluruh pihak dapat mengontrol dan memantau dengan cermat," jelasnya.

Di sisi lain, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Febrie Ardiansyah, mengonfirmasi bahwa lahan perkebunan sawit seluas 221 ribu hektare yang diserahkan berlokasi di Provinsi Riau, tersebar di Kabupaten Kuantan Singingi, Rokan Hulu, dan Kampar. Menurutnya, aset tersebut berasal dari sembilan perusahaan yang tergabung dalam PT Duta Palma Group. Tujuh perusahaan telah melalui proses penyerahan tersangka dan barang bukti, sementara dua lainnya masih dalam proses penyidikan.

"Barang bukti ini tidak hanya menjadi instrumen penting dalam proses penegakan hukum, tetapi juga memiliki implikasi yang sangat luas," ujar Febrie Ardiansyah. 

Ia merinci bahwa dari sembilan korporasi tersebut, terdapat tujuh bidang tanah seluas 43.824,52 hektare di Provinsi Riau, sedangkan 21 bidang tanah lainnya seluas 137.626,01 hektare berada di Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.

"Langkah ini diharapkan tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan aset negara, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    ultah dialektis
    bank Aceh
    dpra
    bank Aceh pelantikan
    pers