Beranda / Ekonomi / Shell Dikabarkan Hengkang, Menteri ESDM: Belum Ada Informasi Resmi

Shell Dikabarkan Hengkang, Menteri ESDM: Belum Ada Informasi Resmi

Kamis, 28 November 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Foto: Bisnis/Himawan L Nugraha


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara terkait kabar Shell akan menutup seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) miliknya di Indonesia. Menurut Bahlil, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai rencana tersebut.

“Saya belum mendapat informasi resmi terkait Shell. Saya juga belum menerima surat dari mereka. Biasanya, kalau ada rencana seperti itu, mereka pasti menyampaikan kepada kami. Jadi, saya belum bisa menjelaskan lebih jauh karena detailnya belum saya terima,” ujar Bahlil saat ditemui di kediamannya di Pancoran, Jakarta, Rabu (27/11/2024).

Bahlil menilai, secara umum, bisnis bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia cukup menjanjikan. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa memaksa perusahaan mana pun untuk tetap beroperasi di Indonesia jika mereka memilih untuk hengkang.

“Kuncinya cuma satu: kalau lifting (produksi migas) turun, berarti tidak menjanjikan. Kalau lifting naik, berarti menjanjikan. Siapa pun perusahaannya, tidak masalah. Kita ini terbuka, terbuka untuk kedatangan investor, dan juga terbuka kalau ada yang mau pamit. Nggak boleh kita paksa orang,” tambahnya.

Menurut Bahlil, jika Shell benar-benar hengkang, hal tersebut tidak akan memengaruhi pasokan BBM dalam negeri. Ia optimistis karena masih banyak perusahaan migas asing yang berminat berinvestasi di sektor ini, sementara Pertamina terus didorong untuk meningkatkan eksplorasi.

“Kami terus meminta Pertamina menambah Capex untuk eksplorasi. Selain itu, investasi dari perusahaan migas asing juga terus masuk. Jadi, hengkangnya satu perusahaan tidak akan berdampak signifikan,” jelasnya.

Aspermigas dan Shell Berikan Tanggapan

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal, juga sempat mendengar desas-desus rencana hengkangnya Shell. Menurut Moshe, bisnis distribusi BBM di Indonesia memang menantang, terutama karena dominasi Pertamina di pasar ritel.

“Bisnis distribusi BBM, terutama SPBU, sulit karena di Indonesia didominasi Pertamina. Jadi, kalau ada kabar Shell tutup, itu sudah beberapa minggu lalu kami dengar,” kata Moshe, Minggu (24/11/2024).

Namun, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa informasi mengenai penutupan seluruh SPBU Shell di Indonesia tidak benar.

“Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar. Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang beredar,” ujar Susi.

Shell juga menyatakan komitmennya untuk tetap melayani pelanggan melalui operasional SPBU yang ada. “Kami tetap fokus pada kegiatan operasional SPBU untuk para pelanggan kami,” tegas Susi. [Detik]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI