Realisasi Dana KUR di Aceh 2024 Capai Rp4,93 Triliun
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Bidang PPA II Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh, Mahpud Sujai, mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Aceh pada 2024 mencapai Rp4,93 triliun atau 108,11 persen.
Angka ini melebihi dari kuota yang ditetapkan pada awal tahun 2024 sebesar Rp4,56 triliun yang disalurkan kepada 62,46 ribu debitur.
“Penyaluran KUR ini mengalami peningkatan sebesar 13,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,33 triliun,” ujar Mahpud Sujai, Rabu (22/1/2025).
Dana KUR di Aceh, kata dia, sebagian besar disalurkan untuk sektor perdagangan yang mencapai 44 persen atau sejumlah Rp2,45 triliun diikuti sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 21,97 persen atau Rp1,22 triliun.
“Sedangkan sektor terendah penyerapan dana KUR di Aceh yaitu pertambangan dan penggalian,” sebutnya.
Dalam hal ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi penyalur KUR terbesar mecapai 3,85 triliun kepada 47,85 ribu debitur dari kuota Rp3,1 triliun.
Sedangkan realisasi penyaluran KUR di Bank Aceh Syariah (BAS) sebesar Rp958,79 miliar kepada 8,98 ribu debitur dari kuota Rp1,5 triliun.
Dari segi skema penyaluran, skema KUR mikro dengan plafon hingga Rp100 juta menjadi yang paling banyak diminati. Bahkan untuk mekanisme pengajuan KUR cukup sederhana. Pelaku UMKM hanya perlu datang ke bank dengan membawa persyaratan yang diperlukan.
“Petugas kredit KUR akan melakukan verifikasi, dan setelah itu dana bisa dicairkan,” katanya.
Mahpud menegaskan bahwa prosedur yang sudah jelas membuat penyaluran KUR berjalan tanpa hambatan berarti.
“KUR ini adalah dana dari pemerintah dengan bunga yang sangat rendah, hanya 6-9 persen. Penyalurannya melalui dua bank tersebut, dan sejauh ini prosedurnya cukup efisien,” jelasnya.
Namun, Mahpud mencatat bahwa jumlah petugas penyalur KUR yang terbatas menjadi salah satu kendala kecil dalam proses realisasi.
“Petugas penyaluran KUR terbatas sehingga proses verifikasi bisa memakan waktu cukup lama. Idealnya, tenaga kerja untuk penyaluran KUR ini perlu ditambah,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan aksesibilitas KUR di Aceh, pemerintah terus mendorong perbankan agar menambah tenaga kerja dalam proses penyaluran. Selain itu, perbankan diharapkan lebih aktif dalam mensosialisasikan program KUR kepada masyarakat.
“Kami juga memastikan bahwa penyaluran KUR tetap sesuai target. Jika realisasi melebihi target, kuota bisa ditambah pada pertengahan tahun,” pungkasnya. [*]