Rahasia Kebiasaan Baru: Mengapa Semakin Banyak Orang Indonesia Memilih Menabung?
Font: Ukuran: - +
Kebiasaan Menabung Masyarakat Indonesia sudah mulai tinggi. Foto: iStock
DIALEKSIS.COM | Nasional - Tabungan masyarakat Indonesia di bank mengalami peningkatan yang signifikan selama masa pandemi. Berbagai faktor dapat diidentifikasi sebagai penyebab dari perubahan ini, termasuk kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memicu inflasi dan berdampak pada daya beli, serta kebijakan pemerintah terkait suku bunga.
Menanggapi fenomena ini, Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah, terutama kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI), memengaruhi keputusan masyarakat untuk meningkatkan tabungan mereka.
"Pak Presiden menyampaikan bahwa sebagian besar negara mengalami resesi, pertumbuhan ekonomi turun, dan ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga," ujarnya.
Sementara BI meningkatkan tingkat BI rate menjadi 5,2%, instrumen investasi seperti obligasi menawarkan tingkat bunga yang cukup tinggi, mencapai 8%. Hal ini memberikan insentif kepada masyarakat untuk menahan konsumsi dan lebih memilih menempatkan uang mereka dalam bentuk tabungan.
"Ketika sentimen seperti kenaikan suku bunga BI muncul, situasi psikologis masyarakat akan mengalami penurunan, dan sebagai reaksi, orang akan menahan konsumsinya," tambah Tauhid. Faktor lain yang turut berperan adalah ketidakpastian ekonomi dalam tiga tahun ke depan, terutama mengenai kemungkinan tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam konteks ini, masyarakat cenderung bersikap lebih hati-hati dengan menabung lebih banyak sebagai langkah antisipatif menghadapi kemungkinan gejolak harga BBM, inflasi, atau penurunan pertumbuhan ekonomi.
"Mereka lebih banyak menabung ketika menghadapi situasi yang mungkin terdampak dari resesi global ke Indonesia ini yang mempengaruhi perilaku masyarakat sendiri," tutur Tauhid.
Meskipun terjadi peningkatan tabungan, analis ekonomi berpendapat bahwa situasi ini merupakan respons wajar masyarakat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang kompleks dan beragam dampak yang ditimbulkannya. [cnbcindonesia]