Selasa, 01 April 2025
Beranda / Ekonomi / Proyek CCS/CCUS Arun Aceh: Studi Kelayakan Rampung 2026

Proyek CCS/CCUS Arun Aceh: Studi Kelayakan Rampung 2026

Kamis, 27 Maret 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Proses Carbon Capture Storage. Foto:  Enrag


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bersama anak usahanya, PT Pema Global Energi (PGE), mengumumkan rencana pengembangan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) dan/atau Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di Lapangan Arun, Provinsi Aceh. Lokasi ini dinilai sebagai salah satu wilayah dengan potensi penyimpanan karbon terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas mencapai hampir 16 triliun kaki kubik (TCF).

Lapangan Arun, yang telah beroperasi sejak 1978 dengan puncak produksi gas hingga 2.500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), disebut memiliki infrastruktur dan kondisi geologi ideal untuk proyek dekarbonisasi skala besar. 

“Arun adalah aset strategis dengan sejarah panjang dan karakteristik unik yang memenuhi syarat teknis CCS/CCUS,” ujar Syailendra S Bakrie, Direktur Utama & CEO ENRG, dalam keterangan resmi, Rabu (27/3/2025).

Untuk merealisasikan proyek ini, ENRG dan PGE akan melakukan studi kelayakan komprehensif dengan membentuk tim teknis internal serta melibatkan konsultan independen berpengalaman. Studi tersebut ditargetkan tuntas pada 2026, dengan mematuhi regulasi terkini, termasuk Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2023. Syailendra menegaskan, proyek ini sejalan dengan komitmen perusahaan mendukung transisi energi berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

Sebagai bagian dari roadmap jangka panjang, ENRG akan membentuk divisi khusus Carbon Management untuk mengelola proyek CCS/CCUS di seluruh wilayah kerjanya. Divisi ini juga akan mengembangkan inisiatif Carbon Infrastructure & Offset Services (CIOS), yang diharapkan menjadi katalis baru dalam industri pengelolaan karbon terintegrasi.

Meski menggarap teknologi dekarbonisasi, Syailendra menekankan bahwa fokus utama ENRG tetap pada sektor hulu migas sebagai tulang punggung pertumbuhan perusahaan. 

“CCS/CCUS bukan hanya solusi iklim, tetapi juga peluang bisnis strategis. Kami tetap berkomitmen pada sektor hulu, namun adaptif terhadap peluang yang selaras dengan tren global,” jelasnya.

Lapangan Arun, yang dahulu menjadi lokasi penghasil LNG terbesar di dunia era 1980-an, kini diproyeksikan menjadi hub CCS/CCUS andalan Indonesia. Kapasitas penyimpanan karbonnya yang mencapai 16 TCF dinilai mampu menampung emisi industri berat di dalam dan luar negeri. Pemerintah Aceh menyambut positif rencana ini, menyebutnya sebagai langkah transformatif untuk mengembalikan kejayaan Arun dengan wajah baru yang ramah lingkungan.

Analis energi, Reza Agung dari PT Mandiri Sekuritas, menilai inisiatif ENRG ini tepat waktu seiring meningkatnya permintaan solusi karbon global.

“Proyek CCS/CCUS di Arun bisa menjadi sumber pendapatan baru jika dijalankan dengan skema komersial yang inovatif,” ujarnya.

"Dengan langkah ini, ENRG menegaskan ambisinya sebagai perusahaan energi progresif yang tidak hanya mengoptimalkan portofolio migas, tetapi juga memimpin inovasi dekarbonisasi di Indonesia. Keberhasilan proyek Arun kelak dapat menjadi acuan bagi pengembangan CCS/CCUS di wilayah lain di Tanah Air," tutup Reza Agung.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI