Senin, 26 Mei 2025
Beranda / Ekonomi / Presiden Prabowo Dukung Pengendalian Impor Singkong, Prioritaskan Perlindungan Petani Lokal

Presiden Prabowo Dukung Pengendalian Impor Singkong, Prioritaskan Perlindungan Petani Lokal

Minggu, 25 Mei 2025 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, lonjakan impor singkong dalam beberapa waktu terakhir berdampak negatif terhadap harga di tingkat petani. Padahal, menurutnya, produksi ubi kayu nasional masih memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan bioenergi. [Foto: dok. Kementan]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh terhadap usulan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk mengendalikan impor singkong dan produk turunannya. Langkah ini diambil guna melindungi petani lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas kondisi pasar singkong nasional pada Jumat (23/5/2025) lalu.

"Jika produksi dalam negeri cukup, tidak ada alasan untuk membuka keran impor. Ini soal keberpihakan kepada petani dan kedaulatan pangan kita," ujar Prabowo.

Mentan Amran menyebut, lonjakan impor singkong dalam beberapa waktu terakhir berdampak negatif terhadap harga di tingkat petani. Padahal, menurutnya, produksi ubi kayu nasional masih memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan bioenergi.

“Petani singkong kita terpukul. Karena itu, kami usulkan pengendalian impor, termasuk pelarangan terbatas terhadap produk turunan singkong,” kata Amran dalam pernyataan resmi yang dilansir pada Minggu (25/5/2025).

Surat usulan pengendalian impor tersebut telah dikirimkan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 10 Mei 2024 lalu. Dalam surat bernomor 521/5662/SR.320/M/5/2024 itu, Kementan menggarisbawahi perlunya langkah strategis demi melindungi kepentingan petani.

Kementerian Pertanian juga mendorong agar segera digelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) lintas kementerian dan lembaga guna merumuskan kebijakan pengendalian impor secara komprehensif.

Langkah ini dinilai sejalan dengan program hilirisasi nasional dan optimalisasi bahan baku lokal. Presiden Prabowo sebelumnya berulang kali menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sektor pertanian sebagai bagian dari ketahanan nasional.

“Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan. Kita harus dukung bersama-sama,” ujarnya.

Kebijakan pengendalian impor ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan petani singkong serta memperkuat daya saing produk pertanian dalam negeri di tengah tekanan pasar global.[red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas