Pesta Uang Lebaran 2024, Dana Mudik Tembus Rp157 Triliun
Font: Ukuran: - +
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang. Foto: net
DIALEKSIS.COM | Nasional - Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang selama libur lebaran 2024 mencapai Rp157,3 triliun. Angka ini dihitung berdasarkan perkiraan jumlah pemudik yang mencapai 193 juta.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menyatakan bahwa berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini naik menjadi 193,6 juta orang, dengan perkiraan pengeluaran per keluarga sebesar Rp3,2 juta.
"Dengan jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, jika diasumsikan jumlah anggota keluarga rata-rata adalah 4 orang, maka jumlah pemudik setara dengan 48,4 juta keluarga. Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3,25 juta, maka perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 H, tahun ini diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun," ujarnya dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (4/4).
Menurutnya, jumlah perputaran uang tersebut masih bisa bertambah. Hal ini mengingat adanya peningkatan yang signifikan dalam minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik tahun ini dibandingkan dengan tahun 2023.
"Jumlah tersebut masih berpotensi naik, karena kita menggunakan angka minimal atau moderat," tambahnya.
Sarman melanjutkan bahwa perputaran uang tersebut akan tersebar di berbagai sektor seperti ritel, fashion, makanan dan minuman, BBM, transportasi darat (bus, rental, kereta api, mobil pribadi, dan sepeda motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), serta transportasi udara (pesawat).
"Juga akan memengaruhi sektor pariwisata seperti hotel, motel, vila, restoran, kafe, minimarket, berbagai warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, souvenir, batik, kain khas daerah, dan berbagai produk unggulan lainnya," jelasnya.
Selain itu, uang tersebut juga akan beredar di berbagai wilayah, terutama di tujuan mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek yang diperkirakan mencakup 62 persen dari total penduduk yang melakukan mudik.
Sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua. Dengan demikian, lebaran tahun ini diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Dengan perputaran yang signifikan ini, dipastikan ekonomi daerah akan produktif dalam mendorong konsumsi rumah tangga. Perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 H sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2024," pungkasnya.