DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Kementerian UMKM) berkomitmen menyukseskan penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan, realisasi penyaluran KUR sampai dengan 16 Maret 2025 telah mencapai Rp44,73 triliun dengan 788.237 debitur.
“Sementara target penyaluran KUR 2025 sebesar Rp300 triliun, dengan target debitur baru sebanyak 2,34 juta orang, dan target debitur graduasi sebesar 1,17 juta orang, serta 60 persen penyaluran untuk sektor produksi,” kata Menteri Maman dalam keterangannya yang dilansir pada Kamis (20/3/2025).
Namun demikian, menurut Menteri Maman, untuk mencapai target tersebut masih terdapat berbagai macam kendala, mulai dari isu terkait administrasi, informasi ketentuan dan kriteria KUR, hingga soal agunan tambahan.
Terkait agunan tambahan KUR, Menteri UMKM menegaskan untuk KUR super mikro dan KUR mikro tidak dikenakan agunan tambahan. Namun tetap harus memenuhi kriteria usaha produktif yang layak dibiayai dengan minimal telah berjalan selama 6 bulan untuk KUR mikro dan kurang dari 6 bulan atau telah mengikuti pendampingan usaha untuk KUR super mikro.
"Jadi saya tekankan, untuk KUR super mikro sampai dengan Rp10 juta dan KUR mikro lebih dari Rp10 juta sampai dengan Rp100 juta tidak dikenakan agunan tambahan. Sedangkan untuk KUR yang sampai dengan Rp500 juta dapat dikenakan agunan tambahan," kata Menteri UMKM menjelaskan.
Menteri Maman berharap kolaborasi dapat semakin diperkuat antara Pemerintah, DPR, dan bank penyalur dalam mencapai target penyaluran KUR sekaligus mengawasi pelaksanaannya di daerah.
Menteri Maman juga meminta bank penyalur agar mengikuti aturan yang berlaku, serta target yang sudah dicanangkan pada KUR 2025. [*]