Penangkapan Ikan Terukur Buka Peluang Investasi Hulu ke Hilir
Font: Ukuran: - +
Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Tb. Haeru Rahayu mengungkapkan peluang investasi penangkapan ikan terukur sangat luas. Mulai dări industri penangkapan dan atau pengangkutan ikan, pengolahan ikan hingga kegiatan ekspor produk perikanan. [Foto: Humas KKP]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan peluang investasi penangkapan ikan terukur sangat luas. Mulai dări industri penangkapan dan atau pengangkutan ikan, pengolahan ikan hingga kegiatan ekspor produk perikanan.
“Penangkapan ikan terukur ini juga akan menyerap tenaga kerja di berbagai industri perikanan dan tidak menutup kemungkinan pengembangan wisata bahari,” sebut Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Tb. Haeru Rahayu, Selasa (6/2/2024)
Menurut Haeru, program ini diyakini akan membuka peluang investasi dari hulu ke hilir.
Implementasi penangkapan ikan terukur akan diterapkan pada 6 zona di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) Negara Republik Indonesiaa, khususnya di dua lokasi percontohan dalam zona 3 penangkapan ikan terukur pada tahun 2024.
“Estimasi potensi multiplier effect pada zona 3 penangkapan ikan terukur akan menyerap 60.000 lebih tenaga kerja. Selain itu, akan tumbuh juga industri lain seperti galangan kapal, unit pengolahan ikan, pabrik es, BBM hingga air bersih,” jelasnya.
Untuk mendukung implementasi penangkapan ikan terukur, KKP juga menghadirkan modeling kampung nelayan modern (kalamo). Desa Samber-Binyeri, Papua menjadi lokasi yang telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada November 2023 dengan nilai pengembangan sebesar Rp22,1 miliar.
Selanjutnya, pada tahun 2024 ini KKP akan melakukan pembangunan kalamo pada 10 lokasi di beberapa provinsi.
“Dengan adanya kalamo ini, kita harapkan pendapatan masyarakat akan meningkat dengan adanya perbaikan berbagai fasilitas, seperti dermaga, tempat pelelangan ikan, cold storage, pabrik es hingga sentra kuliner,” pungkas Tb. Haeru Rahayu. [*]