DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - PT Pelindo memastikan kesiapan fasilitas di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, untuk mendukung pelaksanaan ekspor perdana rute Aceh-Penang, Malaysia, yang dijadwalkan pada 27 Oktober 2025 mendatang.
Deputy Branch Manager (DBM) Operasi dan Teknik (Opstek) Pelindo SPMT Branch Lhokseumawe, Taufik Rahmat Nasution, mengatakan bahwa seluruh fasilitas pelabuhan kini telah memenuhi standar untuk melayani kegiatan bongkar muat barang maupun penumpang sesuai harapan Pemerintah Aceh.
“Kami memiliki dermaga sepanjang 267 meter dengan kedalaman 9 meter LWS (Low Water Spring). Fasilitas ini sudah mencukupi untuk melayani kapal berkapasitas hingga 3.000 GT, baik untuk barang maupun penumpang,” ujar Taufik kepada Dialeksis, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan, guna mendukung operasional, Pelabuhan Krueng Geukueh juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Antara lain mobile crane berkapasitas 150 ton untuk aktivitas bongkar muat kontainer, serta forklift 45 ton untuk kegiatan di sisi darat, termasuk pemindahan barang dari gudang ke area luar pelabuhan.
Selain itu, pelabuhan juga memiliki area penyimpanan kontainer berkapasitas hingga 500 unit dan gudang curah kering seluas 800 meter persegi yang mampu menampung sekitar 2.000 ton kargo.
“Selama ini Pelabuhan Krueng Geukueh sudah melayani ekspor internasional, terutama untuk komoditas cangkang sawit dan Crude Palm Oil (CPO) yang dikirim ke India. Bulan depan, kami juga akan melakukan ekspor cangkang sawit sebanyak 12.000 ton,” ungkapnya.
Dengan fasilitas yang terus ditingkatkan, Taufik optimistis Pelabuhan Krueng Geukueh akan menjadi simpul utama kegiatan ekonomi Aceh di masa mendatang.
“Pelabuhan Krueng Geukueh siap menjadi pintu gerbang ekspor dan poros ekonomi baru bagi Aceh,” pungkasnya.