Rabu, 20 Agustus 2025
Beranda / Ekonomi / Menteri UMKM: Jangan Hanya Kejar Ekspor, Pasar Domestik 280 Juta Jiwa Juga Potensial

Menteri UMKM: Jangan Hanya Kejar Ekspor, Pasar Domestik 280 Juta Jiwa Juga Potensial

Rabu, 20 Agustus 2025 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk lebih fokus memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sangat besar, tidak hanya mengejar pasar ekspor. [Foto: dok KemenUMKM]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk lebih fokus memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sangat besar, tidak hanya mengejar pasar ekspor. Menurutnya, potensi dalam negeri dengan lebih dari 280 juta jiwa penduduk masih sangat terbuka dan belum dimaksimalkan secara optimal.

Ekspor memang penting, tapi jangan lupakan pasar domestik. Kita punya populasi besar yang masih bisa kita garap,” kata Maman dalam pembukaan Sampoerna Festival UMKM 2025 di The Atrium Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Maman menegaskan bahwa UMKM telah terbukti menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM menjadi prioritas pemerintah.

Beberapa langkah yang disiapkan antara lain integrasi UMKM ke dalam ekosistem ritel modern dan digital, penguatan literasi bisnis dan teknologi, hingga kemudahan akses pembiayaan.

“Yang kita dorong adalah produk yang inovatif dan sesuai standar pasar. Selain itu, literasi digital, manajemen usaha, dan akses pembiayaan juga harus diperkuat,” jelasnya.

Pemerintah Siapkan Rp132,7 T KUR untuk UMKM

Dalam semester I-2025, pemerintah telah menyalurkan Rp132,7 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 2,29 juta debitur. Di sisi lain, Kementerian juga mempercepat penerbitan legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, serta sertifikasi SNI.

Pemberian legalitas usaha juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hingga 30 Juni 2025, Kementerian UMKM telah membantu penerbitan 1,44 juta Nomor Induk Berusaha (NIB), 2,34 juta sertifikat halal, serta sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK dan SNI untuk jutaan pengusaha UMKM.

“Percepatan sertifikasi ini agar UMKM bisa lebih kompetitif dan siap bersaing dengan produk impor,” ujar Maman.

Menteri Maman juga menyebutkan bahwa program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) membuka peluang besar bagi UMKM sebagai penyedia bahan makanan untuk ribuan dapur umum di seluruh Indonesia. Keterlibatan ini diyakini akan meningkatkan omset dan memperluas pasar UMKM lokal.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8%. Untuk mewujudkan itu, kolaborasi lintas sektor dalam pemberdayaan UMKM terus digenjot.

“Kami mendorong sinergi antara kementerian, lembaga, pelaku usaha, dan swasta untuk bantu UMKM naik kelas. Kolaborasi ini kunci pertumbuhan ekonomi rakyat,” tutur Maman. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI