Selasa, 18 November 2025
Beranda / Ekonomi / Kerupuk Kulit Kerbau Jadi Andalan Buah Tangan Khas Pidie

Kerupuk Kulit Kerbau Jadi Andalan Buah Tangan Khas Pidie

Minggu, 16 November 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Kerupuk Kulit Kerbau kian diminati masyarakat Aceh sebagai oleh-oleh dari Kabupaten Pidie. Foto: Naufal Habibi/ dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah persaingan industri kuliner tradisional yang kian ketat, Kerupuk Kulit Nyo Hoka menjadi salah satu produk lokal Aceh yang terus mencuri perhatian. Berlokasi di Jalan Teuku Raja Husen No. 11, Reubee, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, usaha ini berhasil mempertahankan kualitas sekaligus memperluas jangkauan pemasaran.

Cita rasa gurih, tekstur renyah, dan ketahanan produk yang lama membuat kerupuk kulit ini digemari berbagai kalangan. Rahasia kualitas tersebut datang langsung dari komitmen Bustamin Arifin, Owner Kerupuk Kulit Nyo Hoka, yang sejak awal menanamkan prinsip bahwa mutu adalah pondasi utama dalam membangun usaha.

Dalam wawancara bersama dialeksis.com pada Minggu, 16 November 2025, Bustamin Arifin mengatakan bahwa pihaknya selalu konsisten menjaga kualitas bahan baku dan standar produksi. 

“Kami ingin konsumen merasa aman dan puas. Mutu produk adalah nomor satu. Kerupuk kulit Nyo Hoka harus tetap gurih, renyah, dan tentu tahan lama,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa proses produksi dilakukan dengan pengawasan ketat, mulai dari pemilihan kulit sapi segar, pembersihan, perebusan, hingga pengeringan dan penggorengan. Semua tahapan dilakukan oleh tenaga yang sudah berpengalaman, sehingga kualitas produk selalu terjaga.

“Setiap batch produksi kami cek kembali sebelum diedarkan. Jika ada yang tidak sesuai standar, tidak kami jual. Kepercayaan pelanggan adalah modal terbesar kami,” tambah Bustamin.

Kerupuk kulit Nyo Hoka saat ini tidak hanya dijual di kawasan Pidie, tetapi juga mulai dikirim ke berbagai wilayah Aceh dan luar daerah. Banyak pembeli datang langsung ke lokasi produksi di Reubee karena ingin melihat proses pembuatannya dan memastikan keaslian produk.

Bustamin mengatakan, pihaknya terbuka untuk pemesanan dalam jumlah besar. “Banyak yang memesan untuk acara kenduri, pernikahan, hingga oleh-oleh khas Aceh. Kami siap memenuhi kebutuhan pelanggan, baik grosir maupun eceran,” sebutnya.

Perkembangan usaha ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan masyarakat sekitar. Bustamin menuturkan, sejak pertama dirintis, usaha kerupuk kulit ini disambut baik oleh warga. Bahkan, beberapa pemuda setempat ikut bekerja dalam proses produksi harian.

“Alhamdulillah masyarakat sangat mendukung. Ada yang membantu produksi, ada yang ikut memasarkan. Kami senang bisa membuka peluang kerja bagi warga Reubee,” katanya.

Ke depan, Bustamin Arifin berambisi membawa Kerupuk Kulit Nyo Hoka menjadi ikon oleh-oleh khas Pidie yang dikenal di seluruh Aceh. Ia juga berencana meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memperbaiki kemasan agar lebih menarik dan higienis.

“Target kami adalah memperluas pasar hingga tingkat nasional. Dengan dukungan masyarakat dan tetap menjaga kualitas, insya Allah Kerupuk Kulit Nyo Hoka bisa menjadi kebanggaan Pidie,” tutupnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

Berita Terkait
    riset-JSI