Minggu, 15 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / Kemenperin Digitalisasi Industri Sawit, Luncurkan Platform Siprosatu

Kemenperin Digitalisasi Industri Sawit, Luncurkan Platform Siprosatu

Sabtu, 14 Juni 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika. [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mempercepat transformasi digital di sektor manufaktur nasional, termasuk pada industri pengolahan sawit. Salah satu langkah konkretnya adalah melalui pengembangan Sistem Informasi Produk Sawit dan Turunannya (Siprosatu).

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan bahwa platform Siprosatu dirancang untuk menjadi sistem pelaporan real-time yang mencatat pergerakan bahan baku dan produk di industri sawit.

“Siprosatu merupakan backbone dari pelaporan real-time data neraca massa masuk“keluar bahan baku dan produk perusahaan industri. Ini menjadi alat bantu penting dalam pengambilan keputusan pembinaan industri serta pengawasan dan pengendalian oleh regulator,” ujar Putu dalam pernyataan resmi yang diterima Sabtu (14/6/2025).

Selain sebagai alat pengawasan, Siprosatu juga memungkinkan pelacakan jejak produk sawit dari hulu hingga ke konsumen akhir. Dengan begitu, rantai pasok sawit menjadi lebih transparan dan akuntabel, termasuk untuk kebutuhan pengawasan penerimaan negara dan ekspor produk turunan sawit.

“Produk yang akan dimonitor dalam Siprosatu antara lain minyak goreng sawit, oleofood, dan biodiesel dari industri CPO dan RFM (Refinery, Fractionation, dan Modifications),” jelasnya.

Bisa Terkoneksi dengan Sistem Lain

Menurut Putu, Siprosatu dirancang fleksibel agar bisa diintegrasikan dengan sistem dari kementerian/lembaga lain, termasuk dengan Sistem Informasi ISPO untuk sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil.

Kemenperin juga menggandeng pihak swasta dalam pengembangan sistem ini. Salah satunya adalah PT Siemens Indonesia, yang berperan dalam pelatihan SDM industri sawit untuk memahami digitalisasi bisnis dan implementasi Making Indonesia 4.0.

“Dukungan Siemens konkret, mulai dari pelatihan teknis hingga penguatan kapabilitas SDM industri. Kami juga libatkan Siemens dalam pengembangan platform ini, agar proses digitalisasi berjalan holistik dari sisi hardware, software, hingga humanware,” kata Putu.

Industri Agro Tumbuh Positif

Putu menyebut, penguatan digitalisasi di sektor sawit melalui Siprosatu akan berkontribusi langsung terhadap kinerja industri agro yang saat ini tumbuh positif.

Data Kemenperin mencatat, pada triwulan I 2025, industri agro tumbuh 4,69% dan mencatat investasi sebesar Rp38,72 triliun, yang terdiri dari Rp21,33 triliun penanaman modal asing dan Rp17,39 triliun penanaman modal dalam negeri.

Industri agro juga menyumbang 52,17% terhadap PDB industri non-migas dan menyerap 9,37 juta tenaga kerja.

“Ini menegaskan bahwa industri agro merupakan sektor strategis, bukan hanya untuk ekonomi, tapi juga untuk kesejahteraan masyarakat,” tutup Putu. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI