Selasa, 09 September 2025
Beranda / Ekonomi / KADIN Aceh: Bank Aceh Harus Jadi Motor Iklim Investasi yang Kondusif

KADIN Aceh: Bank Aceh Harus Jadi Motor Iklim Investasi yang Kondusif

Selasa, 09 September 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Ketua KADIN Aceh, Muhammad Iqbal atau yang akrab disapa Iqbal Piyeung, menyampaikan dukungan penuh atas penetapan Fadhil Ilyas sebagai Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah (BAS) dengan harapan kepemimpinan baru Bank Aceh menjadi momentum penting untuk mendorong tumbuhnya iklim usaha dan investasi di Aceh. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh, Muhammad Iqbal atau yang akrab disapa Iqbal Piyeung, menyampaikan dukungan penuh atas penetapan Fadhil Ilyas sebagai Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah (BAS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dipimpin oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), di Kantor Gubernur Aceh, Senin (8/9/2025).

Menurut Iqbal, kepemimpinan baru Bank Aceh menjadi momentum penting untuk mendorong tumbuhnya iklim usaha dan investasi di Aceh. Sebagai bank daerah, Bank Aceh memiliki posisi strategis dalam memberikan dukungan permodalan sekaligus menciptakan kepercayaan investor terhadap stabilitas perekonomian Aceh.

KADIN Aceh menilai penetapan ini sebagai keputusan tepat. Dunia usaha membutuhkan kepastian dan dukungan dari lembaga keuangan daerah. Dengan kapasitas yang dimiliki Fadhil Ilyas, kami percaya Bank Aceh bisa lebih proaktif menjadi katalis terciptanya iklim investasi yang kondusif dan kompetitif,” ujar Iqbal saat dihubungi Dialeksis, Selasa (9/9/2025).

Ia menekankan, salah satu tantangan pembangunan ekonomi Aceh adalah bagaimana menghadirkan perbankan yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga mampu berperan sebagai mitra strategis bagi pelaku usaha lokal, investor nasional, maupun mitra internasional.

“Bank Aceh ke depan harus bertransformasi menjadi bank pembangunan daerah yang modern, inklusif, dan adaptif dengan kebutuhan pasar. Dunia usaha, baik skala kecil maupun besar, menunggu langkah konkret Bank Aceh untuk hadir sebagai mitra yang memberikan solusi, bukan sekadar layanan perbankan biasa,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua KADIN Aceh itu mengajak agar kepemimpinan baru Bank Aceh membuka ruang dialog dan sinergi dengan berbagai asosiasi usaha. Menurutnya, kolaborasi yang erat antara Bank Aceh, KADIN, dan para pelaku ekonomi akan menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

“KADIN Aceh siap menjadi mitra Bank Aceh dalam membangun komunikasi bisnis, mempertemukan investor dengan peluang usaha, serta memperkuat sektor riil. Dengan cara itu, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh lebih cepat dan lebih terarah,” jelas Iqbal.

Ia juga mengingatkan, sektor-sektor unggulan Aceh seperti pertanian, energi, perikanan, dan pariwisata harus menjadi prioritas dalam pembiayaan Bank Aceh. Dukungan pada sektor ini, menurutnya, akan membawa multiplier effect yang besar bagi masyarakat.

“Jika Bank Aceh benar-benar hadir sebagai mitra strategis pembangunan, saya optimis Aceh bisa keluar dari stigma daerah termiskin. Bank Aceh harus menjadi lokomotif perubahan, dan kepemimpinan baru ini adalah awal yang baik,” tutupnya. [arn]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka