Beranda / Ekonomi / Jokowi Minta Program Pompanisasi Dipercepat, Pertanian Harus Jadi Solusi Pengendali Inflasi

Jokowi Minta Program Pompanisasi Dipercepat, Pertanian Harus Jadi Solusi Pengendali Inflasi

Selasa, 18 Juni 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kerjanya untuk segera mempercepat pemasangan pompa (pompanisasi) pada lahan-lahan sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan panjang akibat gelombang panas ekstrem yang melanda hampir semua daerah. [Foto: Humas Kementan]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kerjanya untuk segera mempercepat pemasangan pompa (pompanisasi) pada lahan-lahan sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan panjang akibat gelombang panas ekstrem yang melanda hampir semua daerah. 

Terkait hal ini, Jokowi ingin, pertanian menjadi solusi pasti dalam mengendalikan inflasi.

"Saya sudah perintahkan secepatnya memasang, membangun pompa-pompa, mungkin 20.000an pompa akan kita pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi beras. Ini yang nanti menjaga inflasi kita tidak naik," ujar Jokowi. dikutip Selasa (18/6/2024).

Jokowi memperkirakan tahun 2050 mendatang para petani akan mengalami kekurangan air akibat kekeringan panjang. Akibatnya, dunia akan mengalami kelaparan berat karena sebagian sentranya mengalami gagal panen.

"Ini yang harus direncanakan dan diantisipasi mulai dari sekarang karena diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air. Enggak ada air," katanya.

Menurutnya, pemasangan pompa adalah solusi cepat bagi sektor pertanian ke depan. Karena itu dia bersyukur Kementerian Pertanian (Kementan) telah mendistribusikan pompa hingga 1600 unit ke berbagai daerah produksi nasional.

"Beberapa pompa sudah dikirim ke kodam-kodam dan masuk pompa 1.600, terutama di daerah-daerah produksi. Saya minta pompa dari sungai naikkan ke atas untuk mengairi sawah baik itu sungai besar, sedang, kecil jangan biarkan air masuk ke laut," katanya.

Presiden menambahkan dirinya akan mengecek secara langsung pemasangan pompa yang telah dilakukan. Dia berharap September mendatang sudah mulai panen raya sehingga Indonesia memiliki kekuatan pangan terhadap berbagai ancaman dan krisis multidimensi. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda