DIALEKSIS.COM | Jakarta - Industri pulp dan kertas nasional kembali menunjukkan taringnya sebagai salah satu penggerak utama ekonomi Indonesia. Sepanjang 2024, sektor ini berhasil mencatat nilai ekspor mencapai USD 8,09 miliar dengan volume 11,98 juta ton, sementara impor hanya USD 3,42 miliar. Hal ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain besar di pasar global.
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengungkapkan, “Industri pulp dan kertas bukan hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nonmigas, tapi juga menyerap lebih dari 288 ribu tenaga kerja langsung dan 1,2 juta tenaga kerja tidak langsung.”
Angka ini menegaskan peran strategis sektor ini dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung perekonomian nasional.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-7 produsen pulp dunia dan ke-6 produsen kertas terbesar dunia, dengan total kapasitas produksi 11,43 juta ton pulp dan 21,31 juta ton kertas. Tercatat ada 113 perusahaan pulp dan kertas yang beroperasi di tanah air, menandakan pertumbuhan industri yang stabil dan berkelanjutan.
Optimisme industri juga tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2025 yang mencapai 53,45, serta Purchasing Managers Index (PMI) sebesar 53,3, keduanya berada di zona ekspansif.
“Kinerja positif ini menunjukkan bahwa industri pulp dan kertas mampu bertahan dan terus berkembang di tengah tantangan global," tambah Putu.
Selain performa ekonomi yang menonjol, sektor ini juga mulai bertransformasi menuju industri berkelanjutan dan rendah emisi. Pemerintah bersama pelaku industri mendorong efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, hingga penerapan ekonomi sirkular dengan memaksimalkan kertas daur ulang.
“Ekonomi sirkular mampu menurunkan emisi, menghemat energi hingga 60 persen, sekaligus menciptakan peluang green jobs di berbagai daerah,” tegas Putu.
Rapat Kerja APKI 2025 menegaskan komitmen industri pulp dan kertas untuk tetap kompetitif sekaligus ramah lingkungan. Dengan kombinasi ekspor tinggi, penciptaan lapangan kerja, dan langkah transformasi hijau, industri ini diproyeksikan akan terus menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia dan salah satu produsen kertas terbesar di dunia. [in]