Selasa, 10 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / Indonesia-EU Sepakati IEU-CEPA: Investasi, Ekspor, dan Akses Pasar Bakal Melejit

Indonesia-EU Sepakati IEU-CEPA: Investasi, Ekspor, dan Akses Pasar Bakal Melejit

Senin, 09 Juni 2025 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi
Foto: dok. Kemenko Ekon

DIALEKSIS.COM | Brussels - Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan penting dalam penyelesaian tahap akhir perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini membuka jalan bagi penghapusan tarif impor hingga 80% untuk produk ekspor Indonesia ke Eropa dalam dua tahun ke depan.

"Statusnya adalah perundingan telah selesai. Sejumlah isu teknis berhasil dirampungkan dalam putaran terakhir di tingkat Chief Negotiator," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Brussels, Belgia, Sabtu (7/6/2025).

Airlangga menyebut, proses yang memakan waktu hingga sembilan tahun ini mencakup 19 putaran negosiasi utama serta dialog intensif beberapa bulan terakhir.

"Ini bentuk komitmen kuat pemerintah agar perundingan dengan mitra strategis bisa selesai dan membuka pasar yang saling menguntungkan," jelasnya.

Ekspor RI Diproyeksikan Naik 50%

Menurut Airlangga, implementasi IEU-CEPA akan berdampak signifikan bagi perdagangan nasional. Produk-produk padat karya seperti alas kaki, tekstil, dan garmen, serta komoditas unggulan seperti minyak sawit, produk perikanan, kendaraan listrik, dan energi terbarukan akan menikmati tarif 0%.

"Dalam satu sampai dua tahun sejak perjanjian berlaku, 80% ekspor kita akan masuk pasar Eropa tanpa bea masuk," katanya.

Pemerintah optimistis, kesepakatan ini bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa lebih dari 50% dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Eropa Janjikan Perlakuan Khusus

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mendorong kesetaraan dalam ekspor produk perikanan. Uni Eropa setuju untuk memberikan level playing field bagi produk perikanan RI, setara dengan Thailand dan Filipina.

"Kami minta agar fasilitas ekspor perikanan tidak dibedakan dengan negara ASEAN lain. Uni Eropa sudah sepakat kita akan diberikan perlakuan yang setara," jelasnya.

Selain itu, terkait isu deforestasi yang menjadi sorotan di Eropa, Airlangga mengungkapkan bahwa Komisioner Eropa Maroš Šefčovič menjanjikan perlakuan khusus terhadap Indonesia, agar kebijakan hijau Uni Eropa tidak menjadi hambatan baru bagi ekspor hasil hutan Indonesia.

Fokus Eropa: Otomotif, Mineral Kritis, TKDN

Eropa, kata Airlangga, juga menaruh perhatian khusus pada sejumlah isu seperti kandungan lokal (TKDN), sektor otomotif, dan critical minerals. Kedua pihak telah mencapai kesepahaman prinsip mengenai hal-hal tersebut.

"Ada beberapa catatan teknis yang telah disepakati. Komitmen pada trade and sustainable growth juga menjadi poin penting," ujarnya.

Airlangga menegaskan bahwa proses hukum dan finalisasi teknis akan segera diselesaikan. Hasil kesepakatan ini akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa.

"Kedua belah pihak sudah sepakat. Dari sisi substansi maupun proses, tidak ada ganjalan yang tersisa," tutup Airlangga. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI