Sabtu, 11 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Indonesia Ajak Raksasa Otomotif China SAIC Perkuat Produksi dan Ekspor Mobil Listrik

Indonesia Ajak Raksasa Otomotif China SAIC Perkuat Produksi dan Ekspor Mobil Listrik

Jum`at, 10 Oktober 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Pemerintah Indonesia mendorong SAIC Motor Corp., perusahaan otomotif raksasa asal Tiongkok, untuk memperkuat kemitraan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan Indonesia. [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Indonesia mendorong SAIC Motor Corp., perusahaan otomotif raksasa asal Tiongkok, untuk memperkuat kemitraan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan Indonesia.

 Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Eko S.A. Cahyanto, dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan SAIC Motor di Shanghai.

"Kami ingin Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik, khususnya untuk pasar ASEAN. Untuk itu, kami mengajak SAIC untuk terus memperluas investasinya di Indonesia, baik dari sisi produksi kendaraan, baterai, hingga komponen utamanya," ujar Eko dalam keterangan resminya yang diterima pada Jumat (10/10/2025).

Dalam pertemuan yang juga dihadiri CEO PT SGMW Motor Indonesia, Tang Wensheng, Eko menyampaikan apresiasi atas kontribusi SAIC dan SGMW dalam pengembangan industri kendaraan listrik nasional.

“PT SGMW telah membangun ekosistem yang kuat, mulai dari fasilitas manufaktur, supplier park, hingga produksi baterai lokal seperti MAGIC Battery Wuling. Ini menunjukkan komitmen nyata terhadap transisi industri otomotif rendah emisi,” jelasnya.

Target TKDN 60-80%, Produksi dan Ekspor Digenjot

Menurut Eko, saat ini PT SGMW Motor Indonesia telah mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) lebih dari 40% untuk kendaraan komersial listrik. Ke depan, target TKDN akan ditingkatkan menjadi 60-80%, seiring dengan pengembangan produksi baterai kendaraan listrik (BEV) melalui kerja sama dengan PT Gotion dan CATL lewat entitas PT Unified Advanced Battery System Indonesia (UABS).

“Kami dorong agar Indonesia tidak hanya jadi pasar, tapi juga basis produksi global. Dengan target ekspor mendekati 10.000 unit ke 15 negara hingga 2025, kontribusi ekspor SGMW diproyeksikan tembus 11% dari total produksi,” terang Eko.

Selain kendaraan listrik (BEV), SGMW juga akan mengembangkan kendaraan hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), hingga Range-Extended EV (REEV). Beberapa produk baru akan diluncurkan, termasuk model SUV-C yang hemat bahan bakar dan memiliki akselerasi awal yang cepat.

SAIC Minta Tambahan Insentif, Pemerintah Pertimbangkan

SAIC Motor dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan harapan adanya dukungan lanjutan dari Pemerintah Indonesia, khususnya terkait insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) untuk kendaraan BEV. Mereka juga mengusulkan agar insentif tersebut diperluas untuk kendaraan komersial listrik seperti MitraEV.

"Permintaan SAIC sudah kami catat. Saat ini, kami sedang bahas secara internal, termasuk kemungkinan perluasan insentif PPNDTP untuk kendaraan komersial dan teknologi HEV, PHEV, serta REEV," kata Eko.

Sejauh ini, SAIC Motor telah memiliki empat basis produksi global, yakni di Pakistan, India, Thailand, dan Indonesia. Untuk pasar Indonesia, perusahaan ini telah meluncurkan 19 model produk lewat Wuling dan MG, dengan 13 di antaranya diproduksi secara lokal.

SAIC juga membidik pasar ASEAN dengan memperkuat jaringan penjualan di Indonesia. Hingga 2025, mereka menargetkan lebih dari 170 gerai penjualan dan servis, serta tengah mengembangkan showroom merek ganda di Jakarta.

“Kami berharap SAIC dapat memberikan informasi lebih rinci terkait rencana investasinya ke depan, termasuk pengembangan platform elektrifikasi dan teknologi baru,” tutup Eko. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bank aceh