Sabtu, 01 November 2025
Beranda / Ekonomi / IKI Naik ke 53,50 di Oktober 2025, Industri Manufaktur Tetap Ekspansif

IKI Naik ke 53,50 di Oktober 2025, Industri Manufaktur Tetap Ekspansif

Jum`at, 31 Oktober 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif. [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sektor manufaktur nasional menunjukkan ketahanan di tengah dinamika ekonomi global. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2025 tercatat 53,50, naik 0,48 poin dibandingkan September 2025 (53,02) dan lebih tinggi dari Oktober tahun lalu (52,75). Angka di atas 50 menunjukkan zona ekspansi.

“Kinerja industri manufaktur tetap ekspansif dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, Jumat (31/10/2025).

Dari 23 subsektor yang dianalisis, 22 subsektor mengalami ekspansi dengan kontribusi 98,8% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Satu subsektor yang masih tertekan adalah Industri Tekstil (KBLI 13), akibat lemahnya konsumsi dalam negeri dan meningkatnya impor benang serta kain.

Febri menjelaskan, dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah Industri Pengolahan Tembakau (KBLI 12) dan Industri Kertas dan Barang dari Kertas (KBLI 17). Keduanya didorong oleh naiknya permintaan domestik dan ekspor. 

“Industri kertas diuntungkan kebijakan pembatasan plastik yang mendorong peningkatan permintaan kemasan makanan dan minuman,” jelasnya.

Selain itu, Industri Kendaraan Bermotor (KBLI 29) juga mencatat capaian positif. Penjualan mobil listrik (EV) mencapai 55.225 unit sepanjang Januari“September 2025, melampaui total penjualan sepanjang tahun 2024. Sementara Industri Furnitur (KBLI 31) terdorong oleh program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan peningkatan pesanan ekspor.

Peningkatan IKI Oktober ditopang oleh kenaikan pesanan baru menjadi 55,25 dan persediaan barang yang tetap ekspansif di 56,52. Namun, produksi masih berada pada fase kontraksi di level 48,57. 

“Pelaku industri masih berhati-hati menambah output karena permintaan belum sepenuhnya pulih,” tutur Febri.

Dari sisi pasar, IKI berorientasi ekspor naik ke 54,35, sementara IKI berorientasi domestik meningkat ke 52,34 -- keduanya berada di zona ekspansi. Febri menambahkan, optimisme pelaku industri meningkat, dengan 70,5% pelaku usaha yakin kondisi enam bulan mendatang akan membaik.

“Kami terus menjaga kepercayaan pelaku industri lewat kebijakan berpihak, seperti peningkatan penggunaan produk dalam negeri, pengendalian impor selektif, dan jaminan energi yang kompetitif,” tegasnya.

Pemerintah juga memperpanjang Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi tujuh sektor industri dan memperkuat sertifikasi TKDN untuk mendukung industri berbasis sumber daya lokal.

Dengan kinerja yang tetap ekspansif dan optimisme yang meningkat, sektor manufaktur diyakini akan terus menjadi penggerak utama ekonomi nasional dan penopang penyerapan tenaga kerja. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI