Beranda / Ekonomi / Harga Minyak Dunia Melemah Jelang Tutup Tahun

Harga Minyak Dunia Melemah Jelang Tutup Tahun

Jum`at, 29 Desember 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi harga minyak mentah dunia turun. Foto: MNC Media


DIALEKSIS.COM | Dunia - Harga minyak mentah dunia kompak dibuka melemah pada perdagangan pagi hari ini, melanjutkan penurunan pada perdagangan sebelumnya karena investor mengamati perkembangan konflik di Laut Merah.

Pada pembukaan perdagangan hari ini Kamis (28/12/2023), harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,42% di posisi US$73,8 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih rendah atau turun 0,06% ke posisi US$79,6 per barel.

Pada perdagangan Rabu (27/12/2023), harga minyak mentah WTI ditutup menguat 1,93% di posisi US$74,11 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent ditutup naik 1,75% ke posisi US$79,65 per barel.

Harga minyak turun hampir 2% pada perdagangan Rabu, menggerogoti kenaikan hari sebelumnya karena investor memantau perkembangan di Laut Merah, tempat para pengirim barang kembali beroperasi meskipun ada serangan lebih lanjut pada hari Selasa.

Perusahaan pelayaran Denmark Maersk (MAERSK.CO) mengatakan pihaknya telah menjadwalkan beberapa lusin kapal kontainer untuk melakukan perjalanan melalui Terusan Suez dan Laut Merah dalam beberapa minggu mendatang setelah menyerukan penghentian sementara rute tersebut bulan ini setelah serangan oleh milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman.

CMA CGM Perancis juga mengatakan pihaknya melanjutkan perjalanan melalui Laut Merah setelah pengerahan satuan tugas multinasional ke wilayah tersebut.

"Saya pikir kita harus menunggu dan melihat apakah peningkatan patroli angkatan laut dan pengalihan rute kapal akan menyebabkan penurunan serangan," ujar Callum Macpherson, kepala komoditas di Investec, dilansir dari Reuters.

Minyak Brent dan juga WTI sempat mengalami lonjakan setelah libur natal pada Selasa (26/12/2023) dengan kenaikan lebih dari 2% karena serangan terbaru terhadap kapal di Laut Merah memicu kekhawatiran akan gangguan pengiriman minyak.

Prospek kampanye militer Israel yang berkepanjangan di Gaza tetap menjadi pendorong utama sentimen pasar.

Pasukan Israel menyerang Gaza tengah melalui darat, laut dan udara pada hari Rabu, sehari setelah Kepala Staf Israel Herzi Halevi mengatakan kepada wartawan bahwa perang akan berlangsung "selama berbulan-bulan".

Di tempat lain, pemuatan minyak di pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam Rusia ditangguhkan karena badai. Namun, terminal Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) di dekat pelabuhan telah dibuka, menurut kementerian energi Kazakhstan.

Persediaan minyak mentah AS naik pekan lalu sebesar 1,84 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Rabu.

Dan data stok pemerintah AS akan dirilis pada hari Kamis.

Sementara, produksi minyak di Rusia, produsen minyak terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi, diperkirakan akan stabil atau bahkan meningkat tahun depan karena Moskow telah berhasil mengatasi sebagian besar sanksi Barat, menurut para analis. [cnbcindonesia.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda