Beranda / Ekonomi / Harga Gabah Kering Rp7000/Kg, Petani Aceh Besar Antusias Lakukan Panen Raya

Harga Gabah Kering Rp7000/Kg, Petani Aceh Besar Antusias Lakukan Panen Raya

Selasa, 27 Agustus 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Petani Empeetrieng Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar sedang panen padi, Senin (26/8/2024). [Foto: Media Center AB]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Petani Aceh Besar bisa sedikit gembira karena harga gabah berada di angka Rp 7000/ Kilogram. Sebelumnya, gabah kering dihargai Rp6.400 per kilogram pada musim awal panen, kini harga gabah berangsur naik.

Kenaikan harga ini disambut antusias para petani yang akan melaksanakan panen raya musim tanam kedua tahun 2024. 

“Sebelumnya kami petani benar-benar prihatin dengan harga gabah, apalagi dilanda kemarau panjang, tetapi Alhamdulillah di awal panen ini, hanganya bisa mencapai tujuh ribu rupiah per kilogram, semoga tidak turun lagi," ungkap Usman, seorang petani Gampong Empeetrieng, Simpang Tiga, Senin (26/08/2024).

Ia berharap harga gabah kering bisa terus naik hingga mencapai Rp 8.000 per kilogram agar para petani bisa meraih keuntungan yang lebih besar. 

“Jika harga gabah paling murah Rp7.000, petani masih ada lebih. Meski tidak banyak, jika di atas itu petani baru untung. Harapannya ya bisa Rp8.000 harga gabah, hingga keuntungan yang kami raih akan lebih signifikan,” harapnya.

Beberapa petani yang memilih untuk menyimpan gabahnya dan menunggu harga naik lebih tinggi sebelum menjualnya. Namun, tidak semua petani di Aceh Besar bisa menyimpan gabahnya berlama-lama. Salah satu alasannya, petani harus segera menjual gabah mereka untuk biaya sehari-hari maupun untuk persiapan musim tanam berikutnya.

Hal itu sebagaimana disampaikan Khaidir, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Simoang Tiga Aceh Besar. 

"Sebagian petani memang menyimpan gabah kering menunggu harga naik, tetapi kebanyakan tidak menyimpan lama-lama karena harus menjualnya untuk kebutuhan biaya hidup, membayar biaya olah tanah sebelumnya maupun untuk persiapan olah tanah dan tanam berikutnya," imbuh Khaidir.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda