Beranda / Ekonomi / Harga Cabai Merah di Lhokseumawe Tembus Rp70 Ribu Per Kilogram

Harga Cabai Merah di Lhokseumawe Tembus Rp70 Ribu Per Kilogram

Jum`at, 14 Juni 2024 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Cabai merah. Foto: Rizkita/Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Harga bahan pokok di pasar Inpres Lhokseumawe merangkak naik jelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah. Terpantau cabai merah, bawang merah, telur, dan ayam mahal. 

Kenaikan itu akibat permintaan yang meningkat jelang hari bersar. Misalnya, cabai merah saat ini tembus Rp 70 per kilogram dari harga asal Rp 35 per kilogram. 

“Bawang merah sehari sebelumnya Rp Rp 30 ribu per kilogram, hari ini Rp 45 ribu per kilogram. tapi harga tomot turun hari ini Rp 10 ribu per kilogram dari Rp 12 ribu per kilogram,” sebut Fitriani kepada Dialeksis.com Jumat (14/6/2024). 

Sedangkan cabai hijau Rp35 ribu per kilogram sebelumnya Rp30 ribu, bawang merah berkisar Rp48 ribu dari harga Rp35 ribu, cabai rawit Rp35 dari harga Rp30 ribu per kilogram. 

Sementara bahan pokok juga naik sejak tiga hari terakhir seperti minyak goreng Rp 16 per kilogram dari Rp 15 ribu per kilogramnya. Gula pesir menjadi Rp 18 ribu per kilogram dari harga Rp 15 per kilogram. Bawah putih Rp 30 ribu per kilogram.

“Karena permintaan meningkat kemungkinan besar hari megang kecil dan megang besar harga bahan dapur naik lagi,” katanya. 

Kendati demikian, untuk stok barang di pasar Inpres terbilang aman dan mencukupi. Karena stok barang di datangkan dari Sumatra Utara Medan. Sedangkan stok dari lokal Aceh terbilang terbatas untuk memenuhi kebutuhan jelang hari raya. 

“Dari segi kualitas kita banyak ambil dari Medan. Kalau dari Aceh Tengah kita ambil stok terbatas karena tidak bisa tahan lama, baik itu sayu ataupun bahan dapur lainya,” terangnya. 

Sementara seorang pembeli Ratna (40) mengeluhkan harga bahan dapur kerap mahal jelang hari bersar. Dirinya kerepotan mengatur keuangan lantaran pemasukan ekonomi rumah tangga pas-pasan. 

Ratna berharap kepada pemerintah agar bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar. 

“Kalau harga semua mahal otomatis pengeluaran bisa jadi meningkat dari hari biasanya, apalagi untuk jelang hari raya gini kebutuhan untuk lebaran nanti jadi lebih banyak pengeluaran seharusnya harga barang stabil jadi gaji pas pasan biasa digunakan untuk kebutuhan lain,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda