Selasa, 04 November 2025
Beranda / Ekonomi / Harga Cabai di Aceh Tengah Picu Inflasi, Pemerintah Lakukan Berbagai Langkah Intervensi

Harga Cabai di Aceh Tengah Picu Inflasi, Pemerintah Lakukan Berbagai Langkah Intervensi

Senin, 03 November 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Cabai Merah. Foto: Nora/Dialeksis 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Lonjakan harga cabai merah di Aceh Tengah menjadi salah satu penyumbang utama inflasi daerah. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Cut Huzaimah, menyebut mahalnya harga cabai disebabkan karena masa panen di sentra produksi, khususnya di Kecamatan Ketol, baru akan berlangsung pada akhir November dan panen raya diperkirakan terjadi pertengahan Desember.

“Insya Allah setelah panen raya, harga cabai otomatis akan turun,” kata Cut Huzaimah saat diwawancarai Dialeksis, Senin.

Sebagai langkah awal untuk menekan harga, Distanbun Aceh telah melakukan intervensi melalui pelaksanaan Pasar Tani di Aceh Tengah pada 22 Oktober lalu. Dalam kegiatan tersebut, harga cabai yang sebelumnya mencapai Rp85.000 per kilogram dapat dijual langsung oleh petani di harga Rp70.000 per kilogram.

“Intervensi ini terbukti efektif. Omzetnya tinggi, dan masyarakat sangat antusias karena harga cabai dan bawang saat itu memang naik tajam,” ujarnya.

Bupati Aceh Tengah juga menyatakan bahwa Pasar Tani ikut memberi pengaruh terhadap penurunan harga cabai di daerah tersebut.

Selain Pasar Tani, Distanbun juga bekerja sama dengan Dinas Pangan dan Bank Indonesia untuk menyediakan ongkos angkut gratis bagi pembelian cabai dari daerah yang sedang panen raya. Dinas Pertanian menginformasikan lokasi-lokasi petani "champion" cabai, sementara ongkos distribusi ditanggung oleh Dinas Pangan dan Bank Indonesia.

“Dengan langkah ini, inflasi mulai menurun karena harga cabai yang sebelumnya sempat menembus Rp100.000 per kilogram kini berangsur turun,” jelas Cut Huzaimah.

Ia memastikan komoditas lain masih relatif stabil dan cabai menjadi penyumbang utama inflasi.

Menurut Cut Huzaimah, solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga cabai adalah penyediaan cold storage oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Dengan adanya cold storage, cabai hasil panen raya bisa disimpan. Sehingga pada saat tidak panen itu dikeluarkan secara perlahan,” katanya.

Selain itu, di Aceh Tengah saat ini tengah diupayakan pembangunan embung di kawasan sentra cabai. Embung berfungsi untuk menampung air, yang kemudian akan digunakan untuk sistem irigasi tetes guna menjaga ketersediaan air di musim kemarau.

“Pembangunan embung masih berproses dan sudah kami usulkan kepada Menteri Pertanian serta mitra-mitra kerja lainnya,” tuturnya. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI