Selasa, 08 April 2025
Beranda / Ekonomi / Ekonomi Kreatif Jadi Harapan Baru Aceh, Davi Abdullah Minta Perhatian Khusus Mualem-Dek Fadh

Ekonomi Kreatif Jadi Harapan Baru Aceh, Davi Abdullah Minta Perhatian Khusus Mualem-Dek Fadh

Senin, 07 April 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pelaku ekonomi kreatif sekaligus budayawan Aceh, Davi Abdullah, M.Sn. Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sektor ekonomi kreatif kini menjadi harapan baru bagi kebangkitan industri kreatif di Aceh. Pasca pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif, muncul harapan besar agar kerja-kerja kreatif anak muda Aceh bisa berkembang pesat dan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan 17 subsektor ekonomi kreatif mulai dari seni pertunjukan, desain, aplikasi digital, perfilman hingga game development Aceh dinilai memiliki potensi besar jika didukung oleh kebijakan, infrastruktur, dan ekosistem yang mendukung.

Kunjungan Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif ke Aceh baru-baru ini menjadi sinyal positif atas keseriusan pemerintah pusat membangun sektor ini di daerah. Salah satu agenda utama adalah pembentukan badan atau dinas khusus yang menangani pengembangan ekonomi kreatif secara berkelanjutan di Aceh.

Pelaku ekonomi kreatif sekaligus budayawan Aceh, Davi Abdullah, M.Sn, menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, kehadiran lembaga khusus akan membuka ruang yang lebih luas bagi para kreator lokal.

“Saya telah menyiapkan sejumlah konsep pengembangan ekonomi kreatif di Aceh. Salah satunya adalah program peningkatan kapasitas untuk mahasiswa dan pemuda, khususnya di bidang konten kreator dan perfilman. Bersama Aceh Bergerak, kami juga telah menyusun konsep pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif Aceh,” ujar Davi.

Ia menilai, subsektor konten digital dan film memiliki potensi besar karena tingginya minat generasi muda serta kekayaan budaya dan alam Aceh yang bisa menjadi sumber ide dan narasi kreatif.

Davi juga berharap perhatian serius dari Pemerintah Aceh, khususnya dari Mualem dan Dek Fadh, dua tokoh yang disebut-sebut akan berpasangan dalam Pilkada 2024. 

Ia menilai, momentum ini perlu dimanfaatkan secara maksimal, terlebih Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya adalah putra Aceh yang bisa membuka lebih banyak peluang bagi daerah.

“Pemerintah Aceh perlu membentuk tim khusus untuk menyambut rencana pembentukan badan ekonomi kreatif di daerah. Ini adalah peluang kolaborasi lintas sektor. Jika diseriusi, Aceh bisa menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia,” tutup Davi.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI