Beranda / Ekonomi / Dukung Swasembada Pangan, KKP Optimalkan Potensi Pangan Biru

Dukung Swasembada Pangan, KKP Optimalkan Potensi Pangan Biru

Rabu, 13 November 2024 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo. [Foto: dok. KKP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengoptimalkan potensi pangan biru (pangan akuatik) untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan tahun 2028, serta mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).

“Pangan biru ini salah satunya adalah ikan. Kalau kita bicara ikan, perannya di antaranya sebagai sumber pangan protein, kemudian sebagai bahan baku industri pengolahan. Jadi perannya besar sekali belum lagi yang kaitannya dengan ekonomi,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo.

Merujuk data, produksi perikanan Indonesia tahun lalu mencapai 24,7 juta ton yang sebagian besar dihasilkan oleh perikanan budi daya, disusul hasil tangkapan. Sedangkan potensi lestari perikanan tangkap mencapai 12,01 juta ton/tahun berdasarkan Permen KP Nomor 18 tahun 2021.

Di hulu perikanan, penguatan terus dilakukan dengan meningkatkan kualitas produksi perikanan budidaya melalui program modeling budi daya komoditas utama perikanan yang termasuk dalam program ekonomi biru. Sedangkan di bidang penangkapan, KKP melakukan transformasi untuk menjaga keberlanjutan sumber daya dan meningkatkan daya saing produk perikanan yang dihasilkan.

“Sebagai negara kepulauan, tentu ini (target swasembada pangan) momentum baik bagaimana kita menggali dan mengelola sumber protein ini untuk masyarakat,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan penguatan sektor hilir dengan mendukung penuh pelaku-pelaku usaha pengolahan ikan agar menghasilkan produk perikanan berkualitas, yang aman dikonsumsi masyarakat. Penguatan ini termasuk dengan menyiapkan platform digital untuk memudahkan pemetaan dan distribusi hasil perikanan.

Selain itu, sambung Budi, KKP juga aktif menjalin koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis. Masyarakat diakuinya lebih dekat dengan ikan sebagai sumber protein karena berdasarkan data, 53% kebutuhan protein masyarakat dipenuhi oleh sumber protein yang berasal dari ikan.

“Apa yang kami lakukan yaitu memetakan kondisi saat ini. Kira-kira potensi ikan yang ada seperti apa, didaratkan di mana saja, kemudian di mana pusat-pusat pelayanan makan bergizi gratis, dan kami akan mendekatkan ke arah sana,” ungkap Budi.

Langkah lainnya untuk mendukung swasembada pangan dari sektor pangan biru, KKP akan menggenjot hilirisasi rumput laut dengan mengembangkan pupuk organik atau hayati cair berbahan baku rumput laut untuk mendukung produksi sektor pertanian. Semua jenis rumput laut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk.

Sebagai informasi, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk program ketahanan pangan. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung program strategis yang meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia, termasuk dalam sektor perikanan. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI