Badan Pengelola Migas Aceh menerima kunjungan dari manajemen Badan Pengusahaan Kawasan Sabang untuk membahas sinergi investasi hulu migas di Wilayah Kerja (WK) Andaman. [Foto: Humas BPMA]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menerima kunjungan dari manajemen Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dalam rangka membahas sinergi investasi hulu migas di Wilayah Kerja (WK) Andaman.
Pertemuan ini difokuskan pada pemanfaatan fasilitas pelabuhan milik BPKS untuk mendukung operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Andaman, sekaligus memperluas kerja sama strategis antara kedua lembaga.
Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen, yang hadir didampingi oleh Wakil Kepala BPKS, Kepala Perwakilan Banda Aceh, Kepala Unit Manajemen Pelabuhan (UMP), dan Kepala Bagian Humas BPKS, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Mubadala Energy.
“Kami sudah membicarakan banyak hal dengan Mubadala, dan Abdulla, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, berkeinginan untuk berkunjung ke Sabang guna melihat langsung fasilitas yang dimiliki BPKS,” ujar Iskandar dalam keterangannya yang diterima dialeksis.com pada Jumat (7/3/2025).
Lebih lanjut, Iskandar menambahkan bahwa BPKS juga telah berkoordinasi dengan SKK Migas dan diajak berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Koordinasi ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak dapat bersinergi dengan baik dalam mendukung pengembangan WK Andaman,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPMA, Nasri Djalal, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan SKK Migas untuk membahas pengembangan WK Andaman.
“BPMA akan memberikan dukungan penuh untuk investasi di WK Andaman dan siap berkolaborasi,” tegas Nasri.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung. “Kami meminta kepala BPKS agar mempersiapkan segala infrastruktur pendukung yang diperlukan dalam kegiatan hulu migas,” lanjutnya.
Rencana Penandatanganan MoU dan FGD
BPMA dan BPKS juga berencana mengadakan seremoni penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) serta Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan KKKS.
“Ini adalah langkah penting untuk memperkuat sinergi dan memastikan bahwa semua pihak dapat bekerja sama secara efektif,” kata Nasri.
Selain itu, BPMA juga siap mendukung Sabang sebagai shorebase bagi operasional hulu migas di WK Andaman.
“Sabang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat dukungan operasional hulu migas, dan kami siap memfasilitasi hal ini,” tambah Nasri.
Pertemuan ini menegaskan komitmen BPMA dan BPKS dalam mempercepat pengembangan investasi hulu migas di WK Andaman. Dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas yang dimiliki oleh BPKS, diharapkan dapat tercipta lingkungan investasi yang kondusif dan mendukung pertumbuhan sektor hulu migas di Aceh.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua fasilitas dan infrastruktur yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung operasional hulu migas di WK Andaman,” kata Iskandar.
Ia juga menambahkan bahwa kunjungan Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia ke Sabang akan menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan BPKS dalam mendukung investasi hulu migas.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Koordinasi yang telah dilakukan BPKS dengan Mubadala Energy, SKK Migas, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menunjukkan bahwa pengembangan WK Andaman mendapat dukungan dari berbagai pihak.
“Ini adalah upaya bersama untuk memastikan bahwa Aceh dapat menjadi pusat investasi hulu migas yang strategis,” ujar Iskandar.
Nasri juga menegaskan bahwa BPMA akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait.
“Kami akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil adalah untuk kepentingan bersama dan mendukung percepatan pengembangan WK Andaman,” pungkasnya. [in]
.jpg)
Sebelumnya
