Bulog Percepat Realisasi Impor Beras untuk Hadapi El Nino
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Bulog melakukan antisipasi risiko dampak dari fenomena El Nino, yang dapat menyebabkan lahan pertanian mengalami kekeringan.
Bulog melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah sesuai penugasan yang diberikan oleh Pemerintah, melalui penyerapan gabah/beras dalam negeri secara maksimal dan percepatan realisasi importasi beras.
Dengan mulai turunnya produksi gabah atau beras dalam negeri pada semester II dibanding semester I, maka potensi penyerapan dalam negeri pada semester II akan lebih rendah dari semester I. Untuk itu, upaya pemenuhan kebutuhan stok cadangan beras pemerintah memang harus segera dipenuhi dari sumber lain yaitu importasi beras sesuai yang sudah diputuskan oleh pemerintah.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengungkapkan bahwa Perum Bulog sudah melakukan upaya mitigasi dengan menyerap gabah/beras hasil petani dalam negeri sebanyak-banyaknya.
Suyamto menyebut, realisasi tahun ini sampai dengan 10 Agustus 2023 sudah mencapai 780 ribu ton. Di samping itu Bulog juga melakukan percepatan realisasi impor sesuai penugasan yang diberikan oleh Pemerintah.
“Selain memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri, kami juga berkoordinasi secara intens dengan negara pengimpor untuk percepatan kedatangan beras impor ini ke Indonesia dan saat ini sudah terealisasi sebanyak 1,6 juta ton," terang Suyamto dikutip dari laman BUMN, Sabtu (12/8/2023).
Ia juga menambahkan, Bulog terus memaksimalkan seluruh instrumen yang ada sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.
Untuk menjaga pemerataan ketersediaan stok, Bulog juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah pusat maupun daerah.
“Menyikapi dampak El Nino ini masyarakat jangan khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,33 juta ton. Di samping itu proses penyerapan produksi dalam negeri juga masih terus dilakukan dan masih ada sisa kontrak dan sisa kuota impor beras yang akan terus diupayakan bisa didatangkan lebih cepat ke Indonesia," tambah dia.
Suyamto juga menambahkan Bulog terus menjamin kebutuhan pangan khususnya beras akan terus tersedia, terutama dalam kondisi rawan seperti saat ini.
Kebijakan Pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah dan dipastikan memberikan dampak untuk menjaga stabilisasi harga beras dan menyikapi dampak El Nino.