Senin, 12 Mei 2025
Beranda / Ekonomi / AS Gandeng Indonesia Investasi Triliunan untuk Program Makan Gratis 80 Juta Anak

AS Gandeng Indonesia Investasi Triliunan untuk Program Makan Gratis 80 Juta Anak

Sabtu, 10 Mei 2025 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie (tengah) saat memberikan paparannya setelah kunjungan ke AS beberapa waktu lalu. Foto: CNBC Indonesia/Chandra Dwi


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS) memberikan apresiasi tinggi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut terungkap saat Anindya melakukan kunjungan kerja ke AS beberapa waktu lalu.

“Banyak perusahaan di AS menyambut positif program MBG. Bahkan, beberapa di antaranya mulai menunjukkan minat berinvestasi, terutama karena skema ini dirancang untuk menyediakan makanan bergizi harian bagi 80 juta anak Indonesia dengan anggaran mencapai Rp170 triliun. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah gizi sekaligus menarik perhatian investor,” kata Anindya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam (9/5/2025).

Lebih lanjut, Anindya menjelaskan bahwa minat investor AS tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur dapur MBG, tetapi juga pada penyediaan bahan baku bernutrisi tinggi seperti kedelai, susu, dan daging. 

“Mereka melihat peluang untuk berkontribusi dalam rantai pasok program ini, khususnya di sektor protein,” tambahnya.

Selain MBG, Anindya menyebutkan bahwa Danantara Indonesia juga menjadi sorotan investor AS. Lembaga pengelola investasi negara ini dinilai memiliki prospek menjanjikan, mengingat posisinya sebagai sovereign wealth fund terbesar kelima di dunia berdasarkan aset yang dikelola.

“Danantara menghasilkan sekitar Rp170 triliun per tahun. Efisiensi di tubuh BUMN bahkan berpotensi meningkatkan angka ini lebih besar lagi,” ujarnya.

Anindya menekankan bahwa dana yang diinvestasikan melalui Danantara tidak berasal dari kas bank atau BUMN, melainkan dari mekanisme leverage atau utang yang dapat memperbesar kapasitas investasi. 

“Dengan strategi ini, nilai investasi bisa berlipat ganda, mendorong percepatan pembangunan nasional,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
diskes
hardiknas