DIALEKSIS.COM | Jakarta - Proyek strategis nasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Seulawah di Kabupaten Aceh Besar resmi memasuki fase krusial, menandai babak baru transformasi energi hijau di ujung barat Indonesia. Dukungan penuh dari Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), pemerintah daerah, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menguatkan langkah ini sebagai investasi jangka panjang bagi kemandirian energi dan keberlanjutan Aceh.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam pertemuan antara manajemen PGE, Pemerintah Aceh, dan perwakilan Repnas di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (5/5/2025). Dalam kesempatan itu, Ketua Repnas Aceh, Mahfudz Y. Loethan, menyatakan bahwa PLTP Seulawah bukan sekadar proyek energi, melainkan fondasi untuk membangun peradaban Aceh yang berdaya saing dan ramah lingkungan.
“Ini adalah momentum strategis untuk menciptakan ekosistem energi terbarukan yang inklusif. Kami ingin pengusaha muda Aceh terlibat aktif, mulai dari logistik, konstruksi, hingga UMKM pendukung, agar pertumbuhan ekonomi lokal bergerak seiring dengan transisi energi,” ujar Mahfudz, yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Perencanaan Pembangunan Kewilayahan KADIN Indonesia, dalam keterangan pers Kamis (8/5/2025).
Dukungan serupa disampaikan Anggawira, Ketua Umum Repnas Indonesia Maju dan Sekjen BPP HIPMI. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai inovator dalam transisi energi nasional.
“Kolaborasi lintas sektor ini harus menjadi contoh bagaimana pemuda bisa memimpin pembangunan berkelanjutan,” tegas Anggawira, yang juga Ketua Umum ASPEBINDO.
PLTP Seulawah, yang dikelola PT Geothermal Energy Seulawah (patungan PGE 75% dan PT Pembangunan Aceh 25%), memiliki potensi kapasitas 55 megawatt. Saat ini, proyek yang ditargetkan beroperasi penuh dalam 4-5 tahun tersebut telah memasuki tahap eksplorasi, dengan rencana pengeboran perdana pada Agustus 2025.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, mengapresiasi sinergi multipihak ini. “Dukungan Repnas dan Pemerintah Aceh menjadi kunci keberhasilan. Kami optimis target tercapai, sekaligus membuktikan komitmen PGE dalam memperkuat portofolio energi hijau nasional,” ujarnya.
Wakil Gubernur Aceh, Fadlullah, menyebut PLTP Seulawah sebagai bagian dari visi Aceh Hijau yang selaras dengan target bauran energi nasional. “Proyek ini akan menjadi warisan berharga: pembangunan hijau berbasis potensi lokal dan partisipasi masyarakat,” tandasnya.
Keberhasilan PLTP Seulawah diharapkan tak hanya menjadi pionir energi bersih di barat Indonesia, tetapi juga mendorong konservasi hutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Aceh. Dengan semangat kolaborasi, proyek ini diproyeksikan menjadi bukti nyata transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan.