DIALEKSIS.COM | Singkil - Di tengah proses pemulihan pasca banjir bandang yang melumpuhkan sebagian wilayah Aceh Singkil, Gubernur Aceh Muzakir Manaf bergerak cepat memastikan denyut layanan keuangan tetap stabil. Pada Rabu, 10 Desember 2025, ia turun langsung ke Kantor Bank Aceh Syariah Cabang Singkil, didampingi Bupati Aceh Singkil H. Safriyadi Oyon, SH, serta Direktur Utama Bank Aceh Syariah Fadhil Ilyas.
Kunjungan itu berlangsung seperti inspeksi lapangan yang serius namun penuh kehangatan. Setibanya di kantor cabang, Mualem disambut jajaran manajemen dan langsung meninjau ruang pelayanan, ruang kerja staf, hingga mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Ia mendengarkan laporan berlapis dari Dirut dan pimpinan cabang mengenai langkah cepat Bank Aceh memulihkan operasional setelah banjir surut.
“Bank ini urat nadi ekonomi. Dalam kondisi darurat, rakyat butuh kepastian bahwa akses mereka terhadap uang tunai, layanan transfer, dan terutama penyaluran bantuan tidak boleh putus,” ujar Muzakir Manaf. Ia menyebut langkah Bank Aceh menjaga layanan tetap normal sebagai bentuk komitmen yang patut diapresiasi.
Bupati Safriyadi Oyon menambahkan, keberlangsungan layanan perbankan merupakan fondasi pemulihan ekonomi daerah. “Di fase pemulihan seperti sekarang, keberadaan Bank Aceh sangat menentukan. Ini bukan sekadar soal layanan keuangan, tetapi soal menjaga ritme ekonomi masyarakat,” katanya.
Direktur Utama Bank Aceh Syariah Fadhil Ilyas menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengaktifkan Protokol Kontinuitas Bisnis (BCP) begitu banjir mereda. Kantor dibersihkan, sistem jaringan dipulihkan, dan ketersediaan uang tunai di ATM dijaga agar tetap stabil. Ia menegaskan bahwa prioritas Bank Aceh saat ini adalah memastikan layanan pembayaran bantuan, transaksi rutin, hingga pelayanan kesehatan dapat berlangsung tanpa hambatan.
“Kami memahami kepercayaan masyarakat adalah aset terbesar. Karena itu, sekalipun di tengah krisis, Bank Aceh tidak boleh berhenti. Dana nasabah aman, sistem perbankan berjalan normal, dan seluruh layanan kembali pulih,” ujar Fadhil.
Kunjungan ini ditutup dengan pesan moral dari Mualem kepada para pegawai yang bekerja di tengah tekanan situasi bencana. Ia meminta Bank Aceh menjaga ritme pelayanan dan tetap berada di garis depan pemulihan.
Kehadiran pemerintah dan manajemen Bank Aceh di Singkil menjadi sinyal kuat bahwa pemulihan pasca banjir berjalan dengan koordinasi erat antar lembaga. Bank Aceh, sebagai bank milik rakyat Aceh, kembali tampil sebagai penyangga utama stabilitas ekonomi di tengah masa sulit.