DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sektor manufaktur atau Industri Pengolahan Non Migas (IPNM) kembali menunjukkan performa gemilang pada triwulan III tahun 2025. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, sektor ini tumbuh 5,58% secara tahunan (year-on-year), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04%.
“Pertumbuhan sektor manufaktur pada triwulan III 2025 kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Ini menunjukkan daya saing industri kita semakin kuat di pasar domestik dan ekspor,” ujar Agus, Jumat (7/11/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 17,39%, meningkat dari 16,92% pada kuartal sebelumnya.
Agus menjelaskan, sektor manufaktur juga menjadi penyumbang terbesar terhadap sumber pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi 1,13% (y-on-y).
“Sektor ini tetap menjadi motor penggerak utama ekonomi nasional yang menyerap tenaga kerja dan memperkuat struktur ekonomi,” imbuhnya.
Kemenperin mencatat, pertumbuhan industri pengolahan pada kuartal III-2025 ditopang meningkatnya permintaan dalam dan luar negeri. Ke depan, pemerintah akan memperkuat kebijakan berbasis produktivitas, teknologi hijau, dan peningkatan daya saing industri nasional. [in]