kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Zelensky Tegaskan Tak Lagi Ngotot Masuk NATO

Zelensky Tegaskan Tak Lagi Ngotot Masuk NATO

Rabu, 09 Maret 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Volodymyr Zelensky. [Foto: AFP/Sergei Supinsky]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tak lagi memaksakan untuk menjadi anggota NATO setelah mengetahui bahwa aliansi pertahanan itu khawatir akan konfrontasi dengan Rusia.

"Saya sudah meredam diri terkait isu ini sejak lama, setelah kami memahami bahwa NATO tak siap menerima Ukraina," ujar Zelensky.

Ia kemudian berkata, "Aliansi itu takut hal-hal kontroversial dan konfrontasi dengan Rusia." Zelensky lantas menegaskan bahwa ia tak sudi menjadi presiden "negara yang memohon-mohon hingga berlutut."

Kemungkinan Ukraina masuk NATO menjadi salah satu isu yang membuat Rusia naik pitam sebelum melakukan invasi pada 24 Februari lalu.

Karena hal itu, Presiden Vladimir Putin geram karena dalam beberapa tahun belakangan, NATO terus memperluas cengkeramannya ke negara-negara sekitar Rusia.

Rusia menganggap perluasan wilayah NATO sebagai ancaman, terutama karena unsur-unsur militer aliansi Barat ini berada tepat di depan pintu negaranya.

Di tengah peningkatan ketegangan ini, Rusia mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Moskow.

Pada 24 Februari 2022, Rusia mengumumkan operasi militer di timur Ukraina. Kemudian, pasukan Rusia dengan sigap menyergap Ukraina dari utara, timur, dan selatan. Perang pun pecah.

Dari sejumlah perundingan setelah perang berkecamuk, Rusia mendesak agar Ukraina juga mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka.

Ketika ditanya ABC mengenai permintaan Rusia itu, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina sangat terbuka untuk dialog.

"Saya membicarakan soal jaminan keamanan. [Luhansk dan Donetsk] belum diakui negara mana pun kecuali Rusia, republik pseudo ini. Namun, kami bisa mendiskusikan dan mencari kompromi mengenai nasib wilayah ini," katanya.

"Yang penting bagi saya adalah bagaimana warga di wilayah itu yang ingin tetap menjadi bagian Ukraina, dan bagaimana warga Ukraina lainnya mau menerima mereka," tambahnya.

Melihat betapa pelik permasalahan ini, Zelensky meminta Putin untuk segera membuka jendela diskusi demi mencari jalan keluar yang baik. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda