Beranda / Berita / Dunia / WHO Desak Negara Selidiki Kasus Awal Corona

WHO Desak Negara Selidiki Kasus Awal Corona

Rabu, 06 Mei 2020 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. [ANTARA FOTO/ Umarul Faruq]


DIALEKSIS.COM | Wina - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendesak semua negara untuk menyelidiki kasus awal kemunculan virus Corona atau Covid-19 di negara masing-masing.

Desakan ini muncul setelah otoritas Prancis melaporkan kasus infeksi Covid-19 di negara itu ternyata terjadi lebih awal yaitu pada Desember 2019.

Penyakit itu kemudian disebut sebagai Covid-19 setelah otoritas Cina melapor ke WHO pada 31 Desember 2019.

Awalnya, ada keyakinan virus ini baru menyebar ke Eropa pada Januari 2020.

“Ini memberi gambaran baru menyeluruh soal isu ini,” kata Christian Lindmeier, juru bicara WHO, dalam pertemuan PBB di Jenewa seperti dilansir Reuters pada Selasa (5/4/2020).

Lindmeier mengatakan,”Temuan baru di Prancis ini membantu semua orang untuk memahami potensi penyebaran virus Covid-19.”

Dia meminta setiap negara yang memiliki kasus infeksi virus Corona agar melakukan tes ulang atas sampel awal yang dimiliki masing-masing.

Seperti diberitakan, sebuah rumah sakit di Prancis melakukan tes ulang atas sampel dari pasien dengan penyakit pneumonia.

Ternyata, salah satu pasien pria terinfeksi virus Corona atau Covid-19 pada 27 Desember 2019, atau nyaris sebulan sebelum pemerintah Prancis menyatakan negara itu memiliki kasus pertama.

Kasus pertama yang sebelumnya diumumkan di Prancis terkait dengan seseorang yang berpergian ke Kota Wuhan, Hubei, Cina, pada Desember 2019

Namun, temuan baru ini justru dialami seorang nelayan, yang tidak memiliki kaitan langsung dengan Cina atau sejarah melakukan perjalanan ke Wuhan. Ini membuat temuan baru di Prancis ini semakin menarik untuk ditelusuri lebih jauh soal dari mana asal virus Corona yang menyebar di negara itu. (Tempo)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda