Beranda / Berita / Dunia / WHO: Anak-anak, Bayi Meninggal Karena Hipotermia Di Kamp di Suriah

WHO: Anak-anak, Bayi Meninggal Karena Hipotermia Di Kamp di Suriah

Jum`at, 01 Februari 2019 13:48 WIB

Font: Ukuran: - +

Perang di suriah telah mengancam masa depan anak - anak suriah yang hidup di pengungsian dan wilayah yang di landa perang itu. BBC

DIALEKSIS.COM | Suriah - Setidaknya 29 anak-anak dan bayi baru lahir dilaporkan telah meninggal di sebuah kamp yang penuh sesak di timur laut Suriah selama delapan minggu terakhir, terutama karena hipotermia, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Populasi kamp meningkat secara signifikan setelah sekitar 23.000 orang melarikan diri dari pertempuran di Deir Az Zor antara Negara Islam Irak dan kelompok Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) dan aliansi Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS telah tiba di kamp al-Hol selama periode, WHO mengatakan pada hari Kamis.

"Situasi di kamp al-Hol memilukan. Anak-anak sekarat akibat hipotermia ketika keluarga mereka melarikan diri ke tempat yang aman," kata Elizabeth Hoff, perwakilan WHO di Suriah, dalam sebuah pernyataan.

Badan PBB itu meminta akses tanpa hambatan ke kamp itu, dengan mengatakan situasinya telah menjadi "kritis" bagi 33.000 orang, terutama wanita dan anak-anak, yang sekarang hidup dalam kondisi musim dingin yang sangat dingin.

Banyak pengungsi yang berjalan selama berhari-hari atau bepergian dengan truk terbuka, tiba kekurangan gizi dan kelelahan setelah "tahun-tahun kekurangan" hidup di bawah kendali ISIL, katanya.

"Ribuan pendatang baru telah dipaksa untuk menghabiskan beberapa malam di ruang terbuka penerimaan dan penyaringan kamp, tanpa tenda, selimut atau pemanas," tambah WHO.

Tim yang didukung WHO bekerja di kamp untuk menyaring pendatang baru, mendukung vaksinasi dan merujuk anak-anak yang kekurangan gizi ke rumah sakit di al-Hasakah, katanya.

"Akses kemanusiaan ke kamp dan jalan-jalan di sekitarnya terhambat oleh hambatan birokrasi dan kendala keamanan," tambahnya, menyerukan kepada semua pihak untuk menyediakan akses tanpa hambatan untuk bantuan penyelamatan jiwa.

"Situasi di kamp sekarang kritis. Populasinya telah berlipat tiga (dari 10.000 menjadi hampir 33.000 orang) dalam waktu kurang dari dua bulan," katanya. Al Jazeera

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda