Wall Street Akan Mencoba Bangkit
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Amerika - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan (21/11) kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 156 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 21 dan 83 poin.
Wall Street mencoba bangkit pasca sell-off selama 2 hari berturut-turut. Dalam periode tersebut, anjloknya saham Apple memotori aksi jual pada saham-saham sektor teknologi lainnya seperti Amazon, Netflix, Microsoft, dan Intel, yang pada akhirnya menekan kinerja bursa saham Negeri Paman Sam.
Dalam extended hours trading, saham Apple menguat sebesar 1,31%.
Sentimen positif bagi Wall Street datang dari rilis data ekonomi yang tak mampu memenuhi ekspektasi. Klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 16 November 2018 diumumkan sebesar 224.000, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 215.000, seperti dikutip dari Forex Factory.
Kemudian, pemesanan barang tahan lama inti periode Oktober 2018 diumumkan terkontraksi sebesar 0,1% MoM, di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4% MoM.
Dengan data ekonomi yang tak mampu memenuhi ekspektasi, ada peluang bahwa The Federal Reserve belum akan mengerek suku bunga acuan pada bulan depan.
Namun, Wall Street belum pasti ditutup menghijau hari ini. Saham Apple lagi-lagi membawa risiko bagi Wall Street. Foxconn, perakit terbesar untuk iPhone, berencana memangkas pengeluaran sebesar 20 miliar yuan pada tahun 2019 karena menghadapi "tahun yang sangat sulit dan kompetitif," menurut sebuah memo internal perusahaan, dikutip dari Bloomberg.
Segmen bisnis yang berkaitan dengan iPhone akan mengurangi pengeluaran sebesar 6 miliar yuan.
Sebagai informasi, pada minggu lalu empat pemasok iPhone memangkas proyeksi penjualan seiring dengan lemahnya permintaan. CNBC